Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Iwak Peyek dan Iwak Kali, Alternatif Sumber Protein di Tengah Pandemi Covid-19

18 Oktober 2020   12:56 Diperbarui: 18 Oktober 2020   13:07 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Iwak Kali Mbah Slameto, sumber :  Yuwan Agista, www.kisahfoto.com, 18/11/2018

Tampaknya penggunaan kata "iwak" sebagai pengganti "lawuh" atau lauk dalam situasi keterbatasan memenuhi kebutuhan asupan protein menjadi relevan. Apa saja yang bisa menjadi "lawuh" atau lauk bukan hanya daging, oleh masyarakat Jatim diberi sebutan iwak. Maka di kawasan Jawa Timur, bila ada yang bertanya "Apa lauk makan siang hari ini?", mungkin akan muncul berbagai jawaban berikut :  iwak dadar telur, iwak tahu, iwak tempe, iwak peyek dengan berbagai variannya, dan sebagainya. 

Menurut penulis penggunaan kata "iwak" mendorong terpeliharanya sikap egalitarian masyarakat, yang memandang nilai makanan dari kesetaraan fungsinya bagi kesehatan, di tengah perbedaan daya beli yang menggambarkan kelas sosial. Hal ini merupakan bentuk kearifan lokal dan sikap adaptif dalam mengatasi keterbatasan daya beli terhadap bahan makanan sumber protein.

Di tengah keterbatasan daya beli masyarakat karena pandemi Covid-19, saat ini pemerintah harus menjamin ketersediaan dan kestabilan harga berbagai komoditas makanan termasuk tepung, telur dan kedelai dan kacang tanah. 

Kedelai adalah bahan baku untuk pembuatan tahu, tempe dan  susu kedelai. Karena bila daging masih tidak terbeli, masyarakat masih bisa mengolah berbagai variasi sumber protein. 

Terdapat banyak kreasi menu di seluruh daerah, dan ini menunjukkan betapa nusantara kaya resep menu makanan dengan harga terjangkau namun bernilai gizi tinggi. Penulis menemukan website Cookpad yang menyajikan 247 macam menu Iwak Kali.  Selain kreatifitas masyarakat, diperlukan upaya sistematis pemerintah untuk menggelorakan gerakan makan ikan masyarakat.

Penulis menunggu pesanan di warung
Penulis menunggu pesanan di warung "Iwak Kali PJ" Kramat Jegu Taman Sidoarjo, dok.pri
Mengakhiri tulisan ini, penulis mengungkap kenangan  masa kecil yang bersama teman-teman bermain memasang bubu perangkap ikan di sungai pada hari libur. 

Sehari kemudian ikan yang didapat digoreng untuk tambahan lauk di rumah. Kini bila kangen nikmatnya gorengan ikan sungai, penulis cukup pergi ke warung "Iwak Kali PJ". 

Sedang untuk peyek, penulis memesan kepada tetangga, sambil membantu menghidupkan ekonomi keluarga tetangga yang mencoba bertahan di tengah tekanan pandemi Covid-19. Ada simbol ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan ketahanan  keluarga di balik sepotong iwak peyek dan iwak kali.

Oleh : Pudji Widodo

Salam tangguh.

Sidoarjo, 10092020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun