Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hotel Yamato Tunjungan dan Asrama Mahasiswa Papua - Paradoks Persatuan dan Disintegrasi Kebhinekaan

25 Agustus 2019   19:09 Diperbarui: 25 Agustus 2019   19:29 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Insiden bendera di Hotel Yamato Surabaya 1945, sumber foto : indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com  8 Juni 2019)

Hotel Yamato, Surabaya 1945

Surabaya 19 September 1945.
Ini jelas bukan hoax, bendera merah putih biru tampak berkibar di puncak gedung hotel Yamato, jalan Tunjungan. Bendera tiga warna itu sengaja dipasang malam sebelumnya , mungkin maksud si pemasang supaya hari berikutnya baru terlihat masyarakat. Padahal dalam remang dini hari Surabaya, mata normal pun pasti dapat melihat yang berkibar adalah bendera Belanda.Yang normal bukan hanya matanya, tetapi juga jiwa warga Surabaya. Ketika proklamasi baru saja didengungkan, lalu kini mendadak bendera bekas penjajah terpasang berkibar gagah, seakan berkata jumawa "Iki lho Rek, aku balik maneh bareng Sekutu" (ini lho Rek, saya kembali lagi bersama sekutu).

Hanya pemuda yang jiwanya tidak normal, yang tidak nasionalis, yang tidak mendidih marah, melihat pemandangan yang menggambarkan keangkuhan Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

Ya, rakyat Surabaya tahu, NICA memanfaatkan tujuan Sekutu/Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) datang ke Surabaya sebagai pemenang Perang Dunia kedua, untuk melucuti militer Jepang yang masih bercokol di Hindia Belanda khususnya Surabaya <1>.

Kedatangan NICA kasat mata, bukan penumpang gelap. Memanfaatkan situasi menyerahnya kekaisaran Jepang, terbuka peluang untuk berkuasa bersandar kesepakatan internal sekutu, bila menang  perang, akan menyerahkan wilayah Hindia Belanda kembali kepada  kolonialis Belanda. NICA bukan ancaman potensial, kembalinya penjajah ke Indonesia jelas sudah merupakan ancaman faktual.

Bendera merah putih biru itu bukan hanya pertanda, tetapi nyata, bukan hoax. Harus diganti kembali menjadi merah putih. Untuk itu tiga pemuda Surabaya keluar dari kerumunan massa di Jl. Tunjungan. Mereka naik ke puncak gedung hotel Yamato, merobek birunya bendera Belanda, supaya yang berkibar hanya merah putih. Sebuah simbol perlawanan terhadap kolonial Belanda.

Perobekan bendera Belanda adalah salah satu episode Surabaya membara. Inggris dibuat bingung habis, Di palagan perang  Eropa, Asia dan Pasifik Sekutu menjadi pemenang, namun di palagan Surabaya jadi pecundang.  Pangkat perwira militer tertinggi yang gugur di medan tempur seorang Brigadir Jenderal AWS Mallaby.

Surabaya 1945, sudah menjadi kota perdagangan, yang ditandai besarnya pelabuhan. Juga kota pendidikan, terbukti di kota ini ada Sekolah Dokter Hindia Belanda (NIAS) dan Pendidikan Dokter Gigi (STOVIT). Penduduk Surabaya dari beragam kalangan pekerja, etnis, suku dan agama, bersatu padu dalam urban warfare.  

Hal itu disebut Bung Tomo dalam pidatonya yang membakar perlawanan menyatakan : "Wahai pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi,  pemuda-pemuda dari pulau  Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda dari Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ". 

Menurut Bung Tomo, para pemuda tersebut merupakan banteng-banteng Indonesia, yang selama darahnya masih bisa membuat merah secarik kain putih, maka Surabaya tidak akan mengangkat tangan dan mengibarkan bendera putih tanda menyerah sesuai permintaan Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun