Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Puisi) Tentang Doamu, Ibu

6 Maret 2019   22:38 Diperbarui: 6 Maret 2019   22:45 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(TMP Seroja Dili, foto dok. Joao Lopez)

Di gelap malam, memeluk senapan.
Mata terpicing, badan berselimut dingin perkubuan.
Akankah kutemui matahari pagi kembali?
Ibu kumohon doamu.

Di gelap anjungan, diayun ombak dan tinggi diguncang gelombang.
Saat langit hitam kehilangan bintang,
Kapal serasa tak berarti di luas lautan.
Ibu kumohon doamu.

Diantara perintah, teriak dan tubuh lusuh, Pantang kalah, hati gemuruh.
Kerut wajah gundah, nyalang pandang tawanan.
Di batas tipis kasih, pasrah dan dendam perlawanan.                                             Mengantar amunisi meminta korban.
Ibu  kumohon doamu,
Aku hanya melaksanakan kewajiban.

Namun bila ku tak kembali,
Tanpa saksi dan seremoni,
Hilang jiwa dan jasad tanpa warta,
Ibu Kumohon doamu.                               Semua demi Dwi Warna Sang Saka kita.


Bendungan Hilir, 04032019.

(dengan hormat untuk yang dalam peristirahatan terakhir di TMP Seroja Dili, dan MIA 14 Desember 2016).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun