Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menguji Kesehatan TNI AL untuk Mendukung Operasi Militer Perang

28 Agustus 2018   06:43 Diperbarui: 28 Agustus 2018   08:35 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang dan Urgensi Latihan. 

Setiap orang yang tahu arti peribahasa latin "Si vis pacem, para bellum" tentu akan membenarkan bahwa peribahasa  yang sudah ada sejak sekitar 400 SM itu ternyata relevan pada sepanjang perkembangan sejarah kemanusiaan, khususnya sejarah peperangan. 

Peribahasa tersebut dikutip dari penulis militer Romawi Flavius Vegenius Renatus yang artinya "Jika engkau mendambakan kedamaian, bersiaplah berperang". Demikianlah realitanya hingga saat ini, fenomena perang dan damai di berbagai belahan dunia merupakan kenyataan yang terus terjadi silih berganti mengisi perjalanan sejarah kemanusiaan.

Dunia terus berubah dan para pakar ilmu perang sepakat bahwa sesuai perkembangan doktrin perang, saat ini dunia berada di fase perang generasi keempat. 

William S. Lind menyatakan perang generasi keempat (4thGM) berupa perang asimetris dan non linier yang mengandalkan seluruh sarana prasarana dan sistem senjata, perpaduan politik, sosial, militer, ekonomi serta budaya untuk menghancurkan kemauan bertempur musuh. Perang ini melibatkan aktor non negara, media, operasi psikologis dan konvensi Jenewa tidak diindahkan.

Menghadapi kompleksitas perkembangan peperangan dan perkembangan lingkungan strategi baik global, regional dan nasional, maka TNI harus juga  meningkatkan dan memelihara kemampuannya dalam melaksanakan tugas pokok sesuai amanat Undang-Undang. 

Pada spektrum ancaman militer, maka pelaksanaan tugas Operasi Militer Perang (OMP) diselenggarakan dalam wujud Operasi Gabungan TNI yang tersusun dari beberapa Komando Tugas Gabungan (Kogasgab). 

Pada setiap Komando Tugas TNI AL (Kogas Operasi Laut Gabungan, Operasi Gabungan Amfibi, Pasukan Pendarat Marinir, Operasi Gabungan Pendaratan Administrasi, Operasi Gabungan Pertahanan Pantai) terdapat elemen kesehatan yang melaksanakan fungsi dukungan kesehatan.

Kesehatan TNI AL hadir pada setiap komponen operasional TNI AL, mulai dari satuan, gugus tugas, gabungan dengan angkatan lain, juga operasi dan latihan dengan negara lain. Agar dapat melaksanakan dukungan kesehatan pada setiap kegiatan operasi dan latihan TNI/TNI AL, maka satuan-satuan kesehatan dituntut harus meningkatkan dan memelihara profesionalisme melalui latihan yang rutin dan terukur.

Untuk itu Kesehatan TNI AL menyelenggarakan latihan fungsi kesehatan dengan tajuk "Latihan Kesehatan Terpadu (Latkesdu) 2018" yang ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme Kesehatan TNI AL dalam mendukung Operasi Militer Perang pada tanggal 2 - 14 Agustus 2018, dengan sandi latihan "Belibis 18".

Konsep Latihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun