Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alun-Alun, Tugu dan Raja

7 Oktober 2024   03:22 Diperbarui: 8 Oktober 2024   15:05 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : historyandlegacy

Di alun-alun berbaris para punggawa,
Raja menganugerahkan lencana.
Kepada mereka yang bertugas setia.
Teriring titah bagi hulubalang dan panglima.

Negeri harus aman dari perusuh,
Putra mahkota telah ditunjuk.
Putusan sidang agung telah jatuh,
Pengacau akan dibekuk.

Lalu menderu kereta perang,
Barisan rancak menusukkan tombak.
Unjuk terampil memanah dan berpedang,
Rakyat terhibur dan bersorak

Berbaris pula para bhayangkara.
Mengacungkan umbul-umbul dan bendera.
Raja gembira tersenyum lega,
Menyaksikan prajurit mahlr berlaga.

Unjuk gelar prajurit pun usai,
Para bhayangkara ke barak menepi.
Rakyat pulang riuh ramai,
Alun-alun kembali sepi.

Tinggal tugu menjulang tak mengerti,
Kala rakyat mengetuk nurani.
Untuk siapa satya bhayangkara,
Bagi negeri atau penguasa?

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 06102024 (186/128).
Sumber gambar
 : historyandlegacy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun