Mohon tunggu...
Putri Wulansari
Putri Wulansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam 45 Bekasi

Memiliki hobi menonton film dan menulis fiksi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kebangkitan Mainan Lato-lato

20 Januari 2023   19:06 Diperbarui: 20 Januari 2023   19:31 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Permainan lato-lato saat ini sedang hangat diperbincangkan, mainan ini tren dikalangan anak-anak Indonesia. Permainan lato-lato ini sering dimainkan oleh anak-anak kecil, remaja hingga orang dewasa sekalipun ikut memainkan lato-lato.

Mengenal mainan lato-lato 

Lato-lato merupakan jenis permainan yang menggunakan dua buah bola yang di kaitkan dalam satu tali. Cara bermainnya cukup sederhana, ayunkan tangan ke bawah dan ke atas hingga keduannya berbenturan dan mengeluarkan suara yang nyaring. 

Meski viral di Indonesia, Namun permainan ini bukanlah dari Indonesia, melainkan dari Amerika pada tahun 1960-an lalu popular di tahun 1970-an. Permainan ini tidak bertahan lama dan sempat dilarang oleh otoritas pejabat sekolah setelah memakan korban jiwa.

Di Indonesia, lato-lato mulai tersohor pada era 1990-an. Berbeda dengan lato-lato tempo dulu di Amerika, lato-lato versi Indonesia terbuat dari bahan yang ramah anak dibandingkan dengan Amerika yang terbuat dari bahan material kaca.

Kebangkitan permainan tradisional 

Permainan tersebut menjadi viral karena beberapa faktor, salah satunya adalah dari media sosial. Sejak video Presiden dan Gubernur Jawa Barat yang memainkan lato-lato, sempat membuat heboh warganet. Dengan adanya video yang di unggah di media sosial, video tersebut menyebar dan membuat banyak orang penasaran untuk mencobanya. Oleh sebab itu, hal ini menjadi momentum dari kebangkitan permainan tradisional.

Permainan ini kembali viral setelah beberapa tahun tenggelam, maka dari itu disebut kebangkitan permainan tradisional. Mengapa demikian, sebab saat ini Indonesia didominasi dengan permainan digital. Bahkan mungkin, permainan tradisional tenggelam dan terlupakan.

Apalagi saat pandemi tahun 2020 -- 2022, ruang batas untuk bergerak hanya boleh didalam rumah saja, sehingga berdampak besar pada anak-anak untuk bermain gadget. Pengaruh gadget ternyata berdampak buruk pada pertumbuhan anak. Bahayanya dapat menimbulkan kesehatan mental dan perilaku, menjadi agresif dan mudah marah jika orangtua tidak memberikan akses menggunakan gadget. 

Dampak positif lato-lato

Sejak viralnya kembali permainan lato-lato ternyata membawa dampak positif. Anak-anak, remaja hingga dewasa bisa memainkan lato-lato secara konvensional dan perlahan mengurangi dampak kecanduan gadget. Selain itu, permainan ini bisa dapat membantu menstimulasi kemampuan motoric anak yang memang usianya masih butuh untuk dikembangkan dan melatih daya konsentrasi serta keterampilan anak.

Demam lato-lato ditengah masyarakat melahirkan antusiasme kebangkitan dari beberapa faktor. Pertama, masyarakat menjadi lebih kenal dengan permainan tradisional. Ini menjadi kesadaran untuk masyarakat akan kekayaan local permainan tradisional yang ternyata murah dan mudah digunakan, dibandingkan dengan rumitnya mesin, sinyal dan internet. Kedua, para guru dan orangtua harus lebih membumikan permainan tradisional dengan konsep pembudayaan dan pembiasaan.

Ketiga, dukungan pemerintah pada produksi lato-lato. Hal ini terbukti sejak viralnya lato-lato, para pedagang dibanjiri rezeki. Keempat, perlu adanya perlombaan, tujuannya untuk mengangkat eksistensi permainan tradisional sesuai dengan daerahnya masing-masing.

Untuk membangkitkan permainan tradisional, bukanlah perkara yang mudah, permainan tradisional ini bukan sekadar permainan, namun di dalamnya terkandung nilai dan pelestarian dari leluhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun