Mohon tunggu...
Putri Lia Farha
Putri Lia Farha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Senang bepergian kemudian memotret menjadikannya kenangan

Selanjutnya

Tutup

Seni

Cuci Mata Cari Suasana, Samarinda Dalam Grafis 2022

23 September 2022   07:41 Diperbarui: 23 September 2022   10:39 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benar memang jika beda tempat beda pula kisahnya. Termasuk Samarinda, ibukota tercinta provinsi kita, Kalimantan Timur. Sayang seribu sayang banyak cerita terlewat akan zaman. Bukannya ingin melupakan namun terkadang merasa sulit untuk mendapatkan. 

Pernah merasa penasaran tidak sama cerita lokal di tempat tinggal kalian? Tapi karena satu dan banyak alasan jadi tidak mengerti bagaimana budaya itu sekarang. Sedih jika dibayangkan, tapi inilah fakta di lapangan. 

Mungkin hal tadi jadi salah satu alasan untuk pertama dan perdana terlaksananya pameran grafis di Samarinda. Ya, di bulan Agustus kemarin, bulan kemerdekaan bangsa kita, Samarinda Design Hub, sebuah wadah para pelaku kreatif di ranah seni desain berusaha untuk memberikan khasanah baru sebagai upaya kepedulian terhadap Kota Samarinda. 

Pameran kolektif ini berhasil terlaksana dalam 10 hari yang terhitung dari 12-21 Agustus 2022 di Jalan Wahid Hasyim II, Komplek TVRI Graha Asri. Harga tiket masuk yang diberikan pun sangat ramah di kantong semua kalangan! Cukup dengan Rp10.000;- pengunjung dibawa keliling mengenal serba serbi kota Samarinda. 

Hampir dua puluh partisipan yang merupakan ilustrator asal kota ini aktif beramean menyuguhkan goresan indahnya. Bukan hanya pertama, Samarinda Dalam Grafis juga diketahui satu-satunya kegiatan dimana para illustrator berkumpul  dan sepakat membuat karya bersama. Lebih dari seratus lima puluh karya terpampang elok rupawan. Pegiat seni diberikan kebebasan menuangkan emosi dan kreativitasnya dalam mengangkat kisah Samarinda. Beberapa segmen kehidupan yang diilustrasikan, seperti tempat wisata, aneka kuliner, musisi lokal, hingga urban legend atau cerita rakyat Kota Samarinda. 

Menurut pendiri SDG (Samarinda Dalam Grafis), Ramadhan S. Pernyata, menjelaskan bahwa, "Pameran adalah bentuk kepedulian para ilustrastrator Samarinda dalam memaknai, mencintai dan merespon perkembangan dan pertumbuhan kota tercinta Samarinda, tak selalu harus bagus." 

"Yang kita butuhkan adalah narasi visual yang jujur, apa adanya. Sehingga Samarinda dapat hadir secara emosional di sanubari kita," sebut Ramadhan. 

Untuk mencapai hal tersebut, para partisipan membuat karya-karya ilustrasi tentang Kota Samarinda dari perspektif mereka. Beragam gaya dan ciri khas berbeda disusun di satu tempat yang sama. Pemikat bagi orang-orang yang melihat. 

Pameran ini berhasil mengundang kaum milenial kota. Mungkin jika kita boleh buat pengandaian.. "Pameran ini adalah gula yang dikerubungi semut sebagai tamunya." Bukan tanpa alasan, minat masyarakat Samarinda terhadap acara yang jarang terjadi seperti ini begitu tinggi. Mulai dari yang sekadar ingin tahu perihal tempat viral terkini, atau teracuni instagram story teman sendiri, hingga deretan penikmat sejati karya seni hadir dalam pameran ini. Walaupun maksud kedatangan mereka berbeda-beda setidaknya tetap ada nilai yang didapatkannya. 

Sang pendiri juga menerangkan bahwa melalui pertunjukan karya ini, terkandung banyak maksud tersirat di dalamnya. Di antaranya berupa nilai, makna, dan kritik sosial budaya yang akrab merayap di Samarinda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun