Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Kapan Sembuhnya Gangguan Cemas Saya Ini?"

16 Agustus 2016   07:32 Diperbarui: 16 Agustus 2016   09:57 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di banyak kesempatan memberikan seminar atau sedang dalam praktek sehari-hari, banyak orang menanyakan berapa lama obati Gangguan cemas dan mengapa ada beberapa  pasien yang merasa dirinya tidak sembuh-sembuh. 

Gangguan cemas adalah suatu gangguan fungsional di sistem otak yang faktor pemicunya multifaktorial. Tidak seperti penyakit medis fisik yang faktor pemicunya banyak yang lebih jelas maka gangguan cemas tidak demikian. Itulah mengapa disebutnya Gangguan Jiwa bukan Penyakit Jiwa karena tidak ada virus, bakteri atau mikroorganisme renik yang menyebabkannya. Gangguan cemas bukan seperti penyakit tifus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhosa yang bisa membaik dengan memberikan antibiotik sesuai aturan. Gangguan cemas adalah gangguan jiwa yang begitu kompleks dan juga melibatkan kepribadian orang dalam proses penyembuhannya. 

Bayangkan jika memang pasien gangguan cemas adalah pasien dengan kepribadian yang perfeksionis. Selama ini dia biasa tegang dan tidak santai, mudah teriritasi dan gampang tersinggung. Inilah yang membuat masalah kadang buat pasiennya juga. Pasien kemudian bertanya bagaimana dia bisa sembuh segera? Memang tidak mudah menjawab pertanyaan ini karena sebenarnya masalah gangguan cemasnya juga terpicu dari kondisinya sendiri. Kondisi kepribadiannya yang sering kali menimbulkan masalah. Orang dengan sifat kepribadian perfeksionis seperti ini memang lebih tegang daripada kebanyakan orang dan membuatnya lebih mudah mengalami gangguan cemas. 

Jadi mengobati gangguan cemasnya tidak hanya memberikan obat kepada diri pasien tetapi juga mengajak pasien untuk bisa mampu mengenali dirinya dengan baik dan berupaya mengurangi sedikit tegangan pada dirinya karena sifat perfeksionisnya tersebut. Ini yang sebenarnya tidak muda dilakukan pasien. 

Kalau bicara standar pengobatan gangguan cemas menurut literatur saja, saya bisa katakan bahwa untuk kasus gangguan panik yang termasuk dalam kategori gangguan cemas, pengobatannya berkisar antara 12-18 bulan. Pada prakteknya di kehidupan praktek sehari-hari, kebanyakan pasien sudah mengeluh makan obat terus jika sudah lebih tiga bulan. 

Selain pengobatan dengan terapi obat, kondisi gangguan cemas juga perlu diperbaiki dengan terapi baik yang dengan psikiater lewat psikoterapi atau dengan mencoba self help lewat buku-buku atau meditasi seperti mindfulness. Terapi obat dan psikoterapi dalam banyak penelitian membantu perbaikan pasien

Hanya saja tidak semua pasien mampu untuk melakukan psikoterapi. Selain kendala waktu yang tidak ada dan biaya yang lebih besar untuk proses ini, kondisi psikoterapi juga sebenarnya melibatkan keaktifan pasien sendiri dalam mengatasi masalah yang dialaminya. Jadi bukan seperti seorang psikiater memberikan nasehat-nasehat tetapi lebih bagaimana psikiater membantu pasien untuk mengatasi sendiri masalahnya.   

Semoga informasi singkat ini bermanfaat. Salam Sehat Jiwa (Facebook : Dokter Andri Psikiater)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun