Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jangan Sembarang Menyebut Orang Psikopat

1 Februari 2016   16:17 Diperbarui: 1 Februari 2016   19:07 1631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap ada kejadian kejahatan yang melibatkan seseorang yang relatif muda dan tidak disangka-sangka menjadi tersangka, kebanyakan orang lalu mulai memikirkan apakah perilakunya psikopat. Kata psikopat mulai banyak dibicarakan orang ketika mulai menceritakan sikap pembunuh yang dianggap mampu melakukan perbuatan kejinya tanpa menunjukkan rasa bersalah.

Istilah ini mungkin banyak dikaitkan dengan perilaku karakter tokoh Hanibal Lecter di film Silence of The Lambs beberapa tahun yang lalu. Seorang pembunuh berdarah dingin yang memakan juga korbannya dan tidak menunjukkan rasa penyesalan.

Belakangan istilah psikopat juga muncul di beberapa pemberitaan berkaitan dengan kasus-kasus pembunuhan di Indonesia. Ada kisah sepasang muda mudi yang membunuh mantan kekasih, ada seorang ibu kepada anak dan mungkin belakangan ini dikatakan berkaitan dengan kasus pembunuhan di suatu kedai kopi. Sebenarnya apa psikopat itu?

Psikopat Adalah Gangguan Kepribadian

Istilah psikopat sebenarnya sudah tidak dipakai dalam diagnosis gangguan jiwa menurut DSM terakhir yaitu DSM 5 atau ICD 10. Istilah psikopat lebih merujuk kepada suatu gangguan kepribadian antisosial yang masuk dalam kode diagnosis F60 di ICD 10. Gangguan kepribadian termasuk gangguan kejiwaan.

Secara umum dikatakan Gangguan Kepribadian antisosial adalah suatu kondisi mental yang kronis di mana terdapat gangguan yang bersifat destruktif pada cara seseorang berpikir, memahami situasi dan berhubungan dengan orang lain. Orang dengan gangguan kepribadian antisosial biasanya tidak menghargai benar dan salah dan sering mengabaikan hak-hak, keinginan dan perasaan orang lain.

Mereka dengan gangguan kepribadian antisosial cenderung memusuhi, memanipulasi atau memperlakukan orang lain baik kasar atau dengan tidak berperasaan. Mereka mungkin sering melanggar hukum, namun mereka tidak menunjukkan bersalah atau menyesal. Mereka mungkin berbohong, berperilaku kasar atau impulsif, dan memiliki masalah dengan narkoba dan alkohol.

Karakteristik ini biasanya membuat orang dengan gangguan kepribadian antisosial tidak dapat memenuhi tanggung jawab yang berkaitan dengan keluarga, pekerjaan atau sekolah.

Beberapa ciri yang sering dikaitkan dengan kepribadian antisosial ini adalah :

  1. Mengabaikan sesuatu yang benar secara moral.
  2. Persisten berbohong atau menipu untuk mengeksploitasi orang lain.
  3. Menggunakan pesona atau kecerdasan untuk memanipulasi orang lain untuk keuntungan pribadi atau untuk kesenangan pribadi belaka.
  4. Egosentris yang intens, rasa superioritas dan terkadang eksibisionisme.
  5. Berhubungan dengan masalah hukum berulang kali.
  6. Berulang kali melanggar hak orang lain dengan menggunakan intimidasi dan ketidakjujuran.
  7. Pelecehan atau mengabaikan anak.
  8. Bersikap bermusuhan, lekas marah yang signifikan, agitasi, impulsif, agresi atau kekerasan.
  9. Kurangnya empati untuk orang lain dan kurangnya penyesalan jika merugikan orang lain.
  10. Sering mengambil risiko atau perilaku berbahaya.
  11. Hubungan interpersonal yang buruk atau sering bersikap kasar.
  12. Perilaku kerja yang tidak bertanggung jawab.
  13. Kegagalan untuk belajar hal-hal yang baik.

Kondisi gangguan kepribadian ini biasanya mulai nyata di usia 20-30 tahun tetapi sebenarnya bisa dilihat sejak kecil. Saat masih anak dan remaja perilaku suka kasar terhadap teman, menyiksa binatang, agresif dan impulsif, melakukan perlawanan terhadap orang tua dan figur otoritas serta tidak baik dalam belajar di sekolah adalah kondisi yang dihubungkan dengan berkembangnya masalah ini di kemudian hari.

Meskipun penyebab pasti dari gangguan kepribadian antisosial tidak diketahui, faktor-faktor tertentu tampaknya meningkatkan risiko berkembang atau memicu itu, termasuk:

  • Diagnosis gangguan perilaku masa kanak-kanak.
  • Riwayat keluarga gangguan kepribadian antisosial atau gangguan kepribadian lain atau penyakit mental.
  • Menjadi sasaran pelecehan verbal, fisik atau seksual selama masa kanak-kanak.
  • Kehidupan keluarga yang tidak stabil atau kacau selama masa kanak-kanak.
  • Kehilangan orang tua karena bercerai yang menyebabkan reaksi traumatis masa kecil.
  • Sejarah penyalahgunaan zat di orang tua atau anggota keluarga lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun