Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kecanduan Media Sosial pada Remaja: Dampak Perkembangan Teknologi Digital

30 November 2024   17:42 Diperbarui: 1 Desember 2024   08:25 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecanduan gawai (Sumber: foto dari Canva pro)

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan teknologi digital di kalangan remaja, terutama di kalangan generasi muda, telah mengalami perubahan yang sangat besar.

Saat ini, hampir semua remaja di Amerika Serikat, terutama yang berusia antara 13 hingga 17 tahun, memiliki smartphone, dengan sekitar 95% dari mereka tercatat memiliki perangkat tersebut.

Selain itu, lebih dari separuh remaja ini melaporkan bahwa mereka online hampir setiap saat---sebuah angka yang melonjak tajam dari hanya 24% pada tahun 2014-2015 menjadi 46% pada tahun 2023.

Perubahan besar ini tentunya membawa dampak yang signifikan, baik secara positif maupun negatif, terhadap kehidupan mereka.

Salah satu dampak yang paling banyak dibicarakan adalah efek dari penggunaan media sosial. Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak laporan yang menunjukkan hubungan negatif antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental remaja.

Misalnya, ada kekhawatiran bahwa media sosial dapat memicu perbandingan sosial yang merugikan, di mana remaja cenderung membandingkan diri mereka dengan kehidupan yang terlihat sempurna di platform tersebut. Hal ini bisa menyebabkan rasa cemas, depresi, bahkan penurunan harga diri.

Pada tahun 2023, masalah ini mendapatkan perhatian lebih, sehingga US Surgeon General Advisory mengeluarkan panduan terkait dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja.

"Like and Share" Bikin Kecanduan ?!?!

Selain itu, fitur-fitur tertentu di media sosial, seperti tombol "like" dan format video pendek seperti yang ada di TikTok, juga telah menambah kekhawatiran tentang potensi kecanduan.

Fitur-fitur ini, yang dirancang untuk menarik perhatian pengguna, seringkali membuat remaja merasa terdorong untuk terus-menerus mengecek notifikasi dan unggahan baru, sehingga menghabiskan waktu berlebihan di dunia maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun