Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Sakit Lambung dan Cemas Saling Berkaitan?

5 Februari 2022   22:49 Diperbarui: 1 April 2022   23:57 4853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat saya mulai menulis di blog ini mungkin saat itu saya lebih dominan menulis tentang masalah kecemasan sebagai suatu gangguan jiwa yang paling sering ditemukan di praktek dan kehidupan kita sehari-hari. 

Saat itu gejala serangan panik paling sering saya kemukakan dalam tulisan-tulisan saya. 

Namun sejak 2015 saat mulai perkenalan saya dengan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam,SpPD-KGEH yang saat itu mulai aktif mengedukasi tentang gangguan dispepsia fungsional, maka saya semakin tertarik mempelajari masalah gangguan cemas yang ada hubungannya dengan sakit lambung khususnya dispepsia fungsional. 

Awalnya waktu itu Prof.Ari menggambarkan banyak orang yang suka meng-GERD-kan dirinya, padahal sebenarnya dia tidak mengalami sakit tersebut. Untuk pembaca ketahui GERD atau Gastro Esophageal Reflux Disease adalah penyakit lambung yang tenar belakangan ini. 

Gejalanya yang paling dikenal adalah rasa terbakar di dada sampai ke kerongkongan dan kadang tenggorokan. Pasien mengalami gejala itu karena asam lambungnya naik ke atas kerongkongan sehingga selain perasaan mau muntah yang sering dialami, juga terasa panas di kerongkongan. 

Pasien juga ada yang mengalami dampak di tenggorokan sehingga batuk-batuk dan susah tidur karena sering terbatuk ketika dalam posisi tidur. 

Masalah GERD bersumber dari katup yang lemah yang menjadi penghubung antara lambung dan bagian kerongkongan. Istilahnya ada klep yang tidak sempurna menutup sehingga asam lambung naik ke atas. 

GERD dan CEMAS 

GERD merupakan penyakit yang sebenarnya bisa diobati. Namun karena kadang pengobatannya lama dan si pasien sering tidak menyadari masalahnya maka kadang bisa menimbulkan masalah kecemasan akibat kondisi medis yang tidak kunjung sembuh. Inilah yang menyebabkan masalah pasien GERD kemudian bisa juga mengalami kecemasan. 

Namun demikian Prof Ari sendiri menggambarkan bahwa kasus GERD di dalam praktek tidak lebih dari sekitar 15-20 persen saja dari keluhan pasien yang datang berobat dengan keluhan lambung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun