Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tips Mengatasi Kecemasan, Kenali Sumbernya!

21 Desember 2018   11:48 Diperbarui: 21 Desember 2018   21:25 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Psikomatik.net

Saya mencoba meringkas beberapa poin awal dari buku "How Not To Worry"  yang dikarang oleh Paul McGee. Buku ini menampilkan kepada kita bagaimana agar kita tidak khawatir dalam menghadapi kehidupan kita ini. Pertanyaan awal saat kita mengalami kekhawatiran adalah "Dari mana kekhawatiran saya berasal?"

Setelah kita mencoba memahami kekhawatiran kita itu, maka selanjutnya kita bisa membagi kekhwatiran kita menjadi tidak kategori : situasional, antisipasi, atau stres yang tersisa.

Stres situasional berasal dari kekhawatiran yang berhubungan dengan apa yang terjadi di masa sekarang, terjadi di saat kita mengalaminya saat ini. Sumbernya bisa berasal dari kesehatan kita, pasangan hidup atau rekan sekerja. Biasanya stres jenis ini yang sering dibicarakan menjadi sumber kekhawatiran sehari-hari. 

Apalagi jika kondisi tidak banyak berubah dan kita pun kesulitan dalam mencoba membantu diri kita melewati stres ini. Hasilnya rasa kekhawatiran itu bisa bertahan lama dan mengganggu kehidupan kita sehari-hari.

Stres antisipasi adalah kekhawatiran yang dirasakan ketika kita memikirkan tentang masa depan kita. Hal-hal misalnya ujian yang akan kita hadapi, presentasi yang akan kita jelang, atau wawancara kerja yang akan dihadapi. Keadaan stres antisipasi ini adalah cara kita untuk bersiap-siap menghadapi tantangan. 

Sering kali kita memerlukan keadaan ini, namun jika berlebihan maka hasilnya tidak akan baik. Kita menjadi mudah cemas terhadap segala sesuatu yang belum terjadi. Kita khawatir akan masa depan tetapi lupa dengan masa kini.

Stres yang tersisa atau residual adalah stres yang berasal dari peristiwa di masa lampau yang dampak stresnya masih terbawa ke masa kini. Gangguan Stres Pasca Trauma adalah contoh paling nyata dari kondisi stres residual. 

Kondisi ini biasanya cukup berat karena walaupun pemicunya sudah berlalu, gejala stresnya bisa timbul dalam bentuk ingatan kembali (flashaback dan reexperience). Sering kali kondisi ini tidak sembuh sendiri tapi harus mendapatkan pertolongan dokter jiwa atau psikolog.

Apa Gunanya Mengkategorikan Kekhawatiran?

Mengkategorikan kekhawatiran kita berfungsi membuat kita lebih memahami sumber stres kita. Dalam kondisi yang stres kita bisa bertanya sendiri ke dalam diri kita "Mengapa saya merasakan hal ini?". Ketika kita mulai dengan melakukan proses pemikiran ini maka kita bisa mendapatkan tilikan atau insight terhadap hal-hal apa saja yang mempengaruhi kita menjadi khawatir dan berupaya untuk mengatasinya.

Mengkategorikan apa jenis kekhawatiran kita dan menyadari diri sendiri mengapa sampai merasakan itu adalah langkah pertama untuk mengatasi kecemasan. Kesadaran akan diri atau tilikan terhadap rasa khawatir di dalam kita mengambil setengah jalan dari bagaimana kita dapat mengatasi sumber kekhawatiran kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun