Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Medsos Bikin Gangguan Jiwa?

21 Desember 2016   09:10 Diperbarui: 10 Oktober 2019   00:19 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: saibumi.com

Apakah kita merasakan belakangan ini media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram bahkan WhatsApp dipenuhi oleh berbagai macam kehebohan yang membuat kita kadang merasa tidak nyaman? 

Jika memang kita merasakan demikian, maka apa yang anda rasakan juga banyak dialami oleh pasien-pasien saya. 

Belakangan ini banyak masalah yang dialami pasien saya terkait oleh berita tidak nyaman yang mereka baca di media sosial. 

Beberapa di antaranya sangat begitu terpengaruh oleh arus informasi yang sering membingungkan dan simpang siur tentang apa yang didapat dari media sosial. Beberapa contoh kasus ada di bawah ini. 

Psikotik Akibat Medsos

Pasien saya ini laki-laki usia 40an. Pasien dibawa oleh keluarganya karena belakangan ini tampak kebingungan dan mulai berbicara kacau tentang situasi yang dia bayangkan akan terjadi. 

Kondisi ini terpicu oleh berita yang dilihat pasien berkaitan dengan demo-demo besar belakangan ini. Arus informasi yang dia dapat dari media sosial memperparah apa yang dia dapat sebelumnya dari berita di televisi. 

Simpang siur pendapat di media sosial ditambah berita tidak benar (hoax) yang dia baca membuat dia semakin kebingungan. 

Sampai suatu ketika dia mengatakan kepada keluarga suatu teori tentang penyelamatan negara di mana dia yang akan memimpin usaha penyelamatan tersebut. 

Dia meyakini hanya dia yang mampu melakukan hal tersebut dan sangat yakin akan usaha-usahanya. Latar belakang sebagai pedagang kelontong biasa membuat orang yang mendengar ceritanya menjadi khawatir pasien sudah mengalami masalah kejiwaan. 

Saat diperiksa pasien diketahui mengalami masalah delusi/waham kebesaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun