Baru saja kita dengar tentang adanya berita penjual brownies ganja yang ditangkap di salah satu pusat pembelanjaan ibu kota.Â
Sebelumnya kita mendengar pula adanya suatu jenis narkoba baru yang bentuknya seperti kertas perangko yang disebut CC4. Kita lalu mungkin bertanya mengapa orang memakai narkoba?
Mencari Bahagia?
Belakangan di Indonesia jenis narkoba yang sedang marak adalah jenis-jenis stimulan. Obat-obat terlarang yang termasuk golongan metamfetamine ini dikenal oleh awam sebagai Ekstasi dan Sabu.Â
Sifat dasar obat ini adalah stimulan atau menstimulasi susunan saraf pusat di otak. Tujuan pemakaiannya adalah mendapatkan efek senang yang berlebihan atau euforia, semangat dan rasa tidak kenal lelah atau capek, konsentrasi yang meningkat tajam dan perasaan senang dan percaya diri yang tinggi.Â
Walaupun demikian karena efeknya yang sering kali terlalu berlebihan di otak maka orang yang menggunakannya juga bisa mengalami delusi/waham paranoid atau perasaan bahwa ada seseorang yang akan menjahati dirinya. Halusinasi juga bisa terjadi pada pemakaian sabu atau ekstasi pada beberapa orang.
Jika melihat efek zat narkotika jenis stimulan inilah maka beberapa orang yang memang mengharapkan efek dari zat ini secara sengaja memakainya.Â
Saya sering menemui pasien-pasien saya yang mempunyai latar belakang penggunaan zat narkotika jenis stimulan. Beberapa di antara mereka menggunakan zat stimulan ini secara sadar dan menyadari efek yang dicari dari zat stimulan ini.Â
Ada yang digunakan untuk bekerja, ada yang digunakan untuk bisa tampil percaya diri dan ada juga yang memang untuk sekedar senang-senang saja.
Ini berarti orang memakai zat stimulan tersebut dengan kesadaran penuh bahwa ada efek yang sengaja dicari dalam zat-zat tersebut. Efek inilah yang terus dicari yang akhirnya sering menjerumuskan orang tersebut ke dalam suatu ketergantungan.