Mohon tunggu...
Psikologi Pedia
Psikologi Pedia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/i

Cakrawala Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Kesehatan Psikologi dalam Keterbatasan di Lembaga Pemasyarakatan

13 Desember 2022   08:34 Diperbarui: 13 Desember 2022   08:48 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Silvi Amelia_2221220035

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia agar dapat merubah seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Psikologi juga suatu ilmu yang mendalami sifat manusia dengan cara mendeskripsikan serta menjelaskan jiwa seseorang. Menurut Jhon Locke psikologi adalah semua pengetahuan, tanggapan dan perasaan jiwa manusia yang diperoleh berdasarkan pengalaman melalui pengantara indera yang dimilikinya. Psikologi dibagi beberapa macam yakni psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum yakni yang menyelidiki aktivitas psikis manusia, umumnya dewasa yang normal serta beradab. Sedangkan psikologi khusus yakni yang menyelidiki aktivitas khusus manusia. Kesehatan psikologi yakni terhindarnya seseorang dari gejala gangguan jiwa serta penyakit jiwa, bahkan mampu menghadapi masalah biasa yang terjadi pada diri seseorang  sehingga akan merasakan kebahagiaan dalam kehidupan. Kehidupan di lembaga pemasyarakatan akan mengalami keterbatasan dalam melakukan kegiatan ataupun aktivitas. Dengan demikian, mayoritas orang tidak lagi melakukan aktivitas yang bermanfaat pada saat di lembaga pemasyarakatan, akan tetapi lebih banyak berdiam diri merenungi nasib. Dengan hanya berdiam diri saja akan mudah berpengaruh terhadap mental serta psikis. Sehingga psikologi ini sangat berperan penting dalam perubahan seseorang di lembaga pemasyarakatan. Tahanan yang sedang menjalani kehidupan di lembaga pemasyaraatan tersebut, rata-rata mengalami perubahan sikap maupun perilaku yang lebih emosional serta adanya perubahan karakter. 

Karakter merupakan suatu bentuk perilaku yang ada sejak dulu yang bersifat permanen, dimana pembentukan ini melibatkan standar nilai yang dibangun pada lingkungan yang relatif subjektif maupun nilai yang sangat baik. Serta karakter dapat berkembang baik dari waktu ke waktu karena kebiasaan yang ada di lingkungan yang baik ataupun tidak, dan sewaktu-waktu dapat menerapkan dalam kehidupannya. Dengan hal ini, kekuatan karakter memiliki peran penting dalam kehidupan. Kekuatan karakter memiliki arti yang kuat dalam mengurangi emosional negatif serta meningkatkan kesejahteraan. Dan kekuatan karakter ini dapat meningkatkan kebahagiaan dalam suatu hal dan dapat mengurangi gejala depresi. Dalam hal ini, lembaga pemasyarakatan perlu memperhatikan serta memberikan kegiatan ataupun aktivitas yang positif pada para narapidana. Salah satunya yaitu menciptakan hal baru dengan hasil kegiatan tersebut. Karena dengan melakukan aktivitas yang positif para narapidana tidak lagi hanya merenungi nasib yang dapat mengganggu mental serta psikis, dan mereka akan akan lebih aktif melakukan kegiatan yang positif. Dengan penerapan kegiatan ataupun aktivitas tersebut, sedikit demi sedikit akan berubah, serta mental psikis akan mulai membaik atau pulih. Kesehatan psikologi ini sangat berpengaruh dalam hal apapun, karena jika psikologinya baik maka orang tersebut tidak gampang emosi pada suatu hal yang menimpanya dan menerimanya dengan lapang dada. 

Dan lembaga pemasyarakatan juga perlu membina para narapidana karena banyak narapidana yang mengalami stress, jenuh, serta kehilangan harapan hidup. Membina dengan melalukan penerapan pembinaan, pendidikan, serta pengajaran, untuk dapat merubah perilaku yang lebih baik dari sebelumnya. Dan para narapidana juga tidak lagi memikirkan suatu hal yang dapat merubah dia menjadi lebih buruk dan narapidana akan mulai menerima keadaan yang sudah terjadi pada saat mengalami keterpurukan, dan mentalnya juga akan tumbuh lebih kuat serta lebih berpikir kritis dalam menghadapi suatu permasalahan. Dengan mengetahui kondisi psikologi para narapidana serta dengan adanya banyak peneranan yang ada, hal ini dapat membantu memulihkan kondisi mental dan psikis. Dan lebih menumbuhkan sifat inovatif dan kreatif dengan adanya suatu kegiatan yang pernah dilakukan di lapas dan dapat menerapkan serta mengembangkan hal tersebut pada saat keluar lapas. Bahkan, penerapan hasil binaan pada psikologi dapat mereka terapkan di kehidupan sehari-hari yang tidak gampang emosi, mempunyai tujuan hidup, serta mereka sudah bisa memilah hal yang baik dan hal yang buruk. 

Referensi

Mutaqin, M. F. T., & Fajari, L. E. W. (2022). The Importance of Subjective Well-Being and Character Strength for Equality Education at the Prison. International Journal of Asian Education, 3(2), 154-159.

Kirana, Y. (2020). Psikologi dan etika profesi dalam nilai-nilai ilmu pengetahuan. Jurnal Ilmiah Hukum dan Keadilan, 7(1), 130-149.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun