Mohon tunggu...
Diny Cynthiawati Helena
Diny Cynthiawati Helena Mohon Tunggu... Penulis - Personality Versus Integrity

Keluarga Merupakan Support System yang Menentukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kesan

2 Maret 2021   11:52 Diperbarui: 24 April 2022   03:06 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fantasi Jendela Anak Pixabay 'Dalam setiap enam langkah disekitar kita, dapat bertemu siapa saja dalam masa lalu atau masa depan'

Kristal melangkah bergegas-gegas meninggalkan kantornya. Kali ini dia harus mengejar MRT dan melanjutkan dengan taxi online, untuk mencapai rumah Dara di bagian selatan pinggiran Jakarta. Pamulang bukan jarak yang dekat untuk di tempuh dari pusat perkantoran Sudirman. Proyek online mereka yang di gadang-gadang dapat memberikan income yang lumayan membawa langkah-langkah kakinya bak melayang menerobos setiap gerbang karcis MRT. Akhirnya dia berhasil menunggu di peron MRT yang 3 menit lagi akan tiba. Hasan terdesak hendak mencari posisi untuk berebut menaiki MRT ketika dia menghempas bahu Kristal sehingga mereka saling bertatapan sambil berkata "Maaf!". 

Segera Hasan meraih tali gantungan tangan tepat di depan pintu kereta, sambil matanya sesekali melirik ke arah Kristal. MRT masih akan berjalan sepuluh menit. Selesai mengirim text ke Dara, matanya melirik ke arah Hasan. Tegap, bahunya bidang, dan pinggangnya langsing. "Oh! Wajahnya enak banget sih di lihat?" keluhnya dalam hati. Hasan menatap lurus ke depan sekejap. Kembali dia melirik hidung bangir Kristal dan bibir berwarna nude lembut dibalut lipstik begitu terbentuk persis tipe yang disukai Hasan. "Sexy..!" Pintu terbuka masuk seorang wanita lain yang berdiri tepat menghadap Hasan. 

Pintu tertutup dan Hasan menatap dada yang penuh itu dibalik blus tipis berbentuk kemeja. Kancingnya terbuka pada belahannya. "Mmmmh.." Hasan sedikit bersuara "Duh! Nih Perempuan kok intervensi ya?" Pikir Kristal. Hasan menoleh ke arah Kristal dan mengedipkan matanya. Koridor MRT begitu penuh sesak. "Oh!" Kristal balik mengedipkan mata. Pintu terbuka di terminal Lebak Bulus. Bergegas turun, Hasan menjajari langkah kaki Kristal. 

Ratusan orang bergegas turun dari MRT. "Eh namanya siapa? Boleh kenalan ga?" tegurnya "Kristal! Kamu?" jawab Kristal mereka menuruni eskalator berdampingan. "Hasan! FNF" balas Hasan. "Oh yang di SCBD ya? Saya NGO juga!" sambung Kristal.

"Saya mesti nunggu taxi online disini. Kamu?"

"Saya mau ke Pamulang nih!"

"Kok Sama?"

"Masa? Barengan aja gimana? Tarif Saya yang bayar ya!"

"Turun dimana rencananya?"

"Turun bareng aja. Saya kepengen join kamu, kita kan belum ngobrol?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun