Mohon tunggu...
Pryanka Ramadini
Pryanka Ramadini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

✨Berbagi pengalaman yang dikemas menjadi sebuah karya tulisan, adalah pilihan saya untuk mengembangkan bakat dan menebarkan manfaat dari dahsyatnya sebuah Ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yakin Tahun Ini Masuk Universitas Swasta, Lalu Tahun Depan Masih Mau Ikut UTBK-SBMPTN?

18 Juni 2021   14:18 Diperbarui: 18 Juni 2021   14:35 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih sangat terasa ketika dua tahun lalu, betapa irinya saya melihat teman-teman yang bisa masuk universitas negeri. Ada rasa penyesalan, "kenapa sih ngga nyoba aja dulu." 

Karena saya sudah berlarut-larut dengan stress ditolak kampus negeri dari jalur SPAN-PTKIN, SNMPTN dan SBMPTN, padahal sebenarnya masih ada satu peluang lagi, yaitu jalur UTUL (Ujian Tulis). Tapi saya memilih untuk masuk ke kampus swasta yang sesuai keinginan saya dan kampus ini akan membantu serta mendukung penuh agar mimpi saya dapat terwujudkan.

Namun setelah 6 bulan kuliah di kampus Swasta pilihan, ketika melihat Instagram Story teman-teman yang sedang kuliah di universitas negeri, ternyata rasa iri di dalam diri saya masih ada. Bahkan saya sempat berpikir, "oke lah, tahun depan juga harus bisa masuk universitas negeri." 

Akhirnya terpecah fokus untuk menyelesaikan tugas kampus yang saat itu sedang saya jalani, dan belajar mandiri untuk mengikuti ujian SBMPTN tahun depannya. 

Pada saat itu memang belum memikirkan jangka panjangnya akan seperti apa. Belum mematangkan tujuan yang jelas, "yang penting saya bisa masuk kampus negeri." 

Padahal jika dipikirkan lagi, ada banyak aspek yang harusnya dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan matang. Terlepas dari segi kampus pilihan, apakah akan mendukung tujuan hidup mu kedepannya? Makanya di sini saya ingin berbagi pengalaman, beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk masuk universitas swasta tahun ini, lalu mengikuti ujian SBMPTN tahun depan.

1. Pahami Tujuanmu Untuk Jangka Panjang

Ilustrasi: www.876fm.com
Ilustrasi: www.876fm.com
Ilmu memang tidak ada yang sia-sia untuk dipelajari. Namun semakin kamu paham akan tujuan, maka akan semakin bermanfaat pula ilmu itu. Ketika ilmu yang didapat hanya bisa dikonsumsi untuk diri sendiri, tidak tahu bagimana caranya agar bisa bermanfaat untuk banyak orang melalui dirimu, berarti tujuan mu belum jelas. Misalnya kamu mempelajari seni, dan membuat karya seni hanya untuk dirimu sendiri. 

Bernilai memang Ilmu tersebut, tetapi sangat disayangkan jika tidak tahu bagaimana caranya agar orang lain, atau setidaknya lingkungan di sekitar mu juga merasakan manfaatnya. 

Coba diubah menjadi, "saya ahli di bidang seni, maka saya akan menyelesaikan pendidikan formal selama 4 tahun, sembari mengembangkan diri melalui komunitas seni di kampus maupun luar kampus. 

Karena target saya adalah membuat galeri karya seni saya sendiri yang nantinya dapat dinikmati dan menginspirasi banyak orang. Sehingga saya bisa melanjutkan membangun galeri seni lainnya dalam berbagai macam bidang kesenian, sebagi investasi untuk seumur hidup saya." Bagaimana? Lebih spesifik dan jelas, bukan? Ketika tujuan mu spesifik, maka kamu akan lebih serius lagi untuk mencapainya.

2. Multitasking Akan Membuat Prosesmu Tidak Maksimal, Alias Setengah-Setengah

Ilustrasi: glints.com
Ilustrasi: glints.com
"Kampus saat ini kan bisa jadi jembatan untuk ujian SBMPTN tahun depan." Statement itu jelas salah besar. Jika kita ubah menjadi, "Tahun ini kan aku bisa fokus dulu, belajar lagi dengan maksimal di lembaga tertentu yang mampu memfasilitasi dan membantu aku untuk menghadapi ujian SBMPTN tahun depan." Lebih tepat bukan? Untuk konteks yang sedang kita bahas, saya sangat setuju dengan statement ke-dua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun