Sudah Terlanjur Nyaman dengan Kuliah Online? Berikut Hal yang Harus Diperhatikan!

Awal tahun 2020 merupakan pertama kalinya perkuliahan online dimulai. Hampir semua murid dan mahasiswa/i mengeluh, karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi baru berbasis daring. 

Namun saat ini, ditemui sudah banyak pelajar yang menerima proses perkuliahan online. Tidak jauh alasannya karena rasa takut untuk beradaptasi ditengah pandemi yang tak kunjung usai, menghemat pengeluaran untuk biaya perkuliahan seperti uang makan, transportasi, dan kosan. 

Tak jarang pula banyak yang merasa bahwa kuliah online lebih membantu proses perkuliahan. Apalagi jarak jauh, yang memudahkan aktifitas mahasiswa/i ketika harus multi tasking. Lalu bagaimana dengan PTM yang akan berlangsung pada bulan Juli 2021 mendatang?

PTM merupakan singkatan dari Perkuliahan Tatap Muka, yang sudah diwajibkan langsung oleh Mendikbud Nadiem Makarim, agar dapat dilaksanakan mulai dari bulan Juli 2021. 

Salah satu target dari Mendikbud sebelum PTM dimulai adalah menyelesaikan lima juta vaksinasi covid-19 terhadap pendidik, dan tenaga pendidik pada minggu ke-dua di bulan Juli 2021, maka diperkirakan pada minggu ke-tiga pembelajaran tatap muka sudah wajib diberlakukan oleh setiap satuan pendidikan. 

Namun meskipun begitu, dikutip dari kompas.com, satuan pendidikan tetap harus menyediakan opsi. Karena PTM (Perkuliahan Tatap Muka) ini masih mengusung sistem pembatasan, yaitu hingga 50% dari jumlah kapasitas perkuliahan. 

Selain dari keinginan dan keputusan pelajar itu sendiri, semua keputusan kembali kepada orang tua masing-masing murid ataupun mahasiswa/i.

Terlepas dari kekhawatiran ataupun rasa nyaman di rumah, ada hal penting yang harus lebih diperhatikan lagi. Seperti mengetahui dengan jelas apa mata kuliah yang akan dihadapi di semester depan, ketika PTM dimulai. 

Mencari tahu dengan pasti, sistem pembelajaran seperti apa yang akan berlaku selama semester depan berlangsung dengan setiap mata kuliah yang ada. Ketika sudah tahu bagaimana sistem pembelajaran tersebut, maka selanjutnya dapat mengukur dengan jelas komposisi seperti apa yang diperlukan untuk menghadapi semster depan. 

Jika sekiranya benar-benar dibutuhkan sistem pembelajaran tatap muka, seperti praktikum atau tugas lapangan, maka luruskan niat, perbaiki kebiasaan untuk kembali beradaptasi dengan perkuliahan tatap muka. 

Namun ketika mata kuliah tersebut tidak sedang membutuhkan sistem pembelajaran tatap muka, seperti jika berkeja individual dan memahami teori walaupun saling berjaerak antar dosen dan mahasiswa/i masih memadai. Maka bertahanlah pada kondisi kuliah Online.