Mohon tunggu...
Satria Imam Syuhada
Satria Imam Syuhada Mohon Tunggu... -

KRITIS, ARTIKEL DIBLOKIR? BUAT LAGI ! AYO MAJU BISMILLAH

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membuka Bulu Asli Kakanda Surya Paloh

21 Januari 2016   07:06 Diperbarui: 21 Januari 2016   07:40 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik di Indonesia kembali diterpa hujan panas, disatu sisi tokoh yang dihadang problematika ini juga salah satu yang berpengaruh di NASDEM, siapa lagi kalau bukan Surya Paloh.

Orang bernama asli Surya Dharma Paloh ini, sang mantan Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar periode 2004-2009 dan juga pendiri ormas Nasional Demokrat yang kini menjadi Partai Nasdem diduga merupakan pihak yang turut terkait dalam perkara bansos.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dipaksa untuk professional diawal kepemimpinan baru mengusut kasus dugaan korupsi terkait upaya penghentian perkara Dana Bansos Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Bukan itu saja! Mengejutkan kabar badai datang dari kejeratan Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo yang mengungkapkan bahwa Paloh juga dalang dibelakang kasus Gubernur Sumut nonaktif ini.

Hal tersebut merupakan salah satu desakan yang dituntut oleh sejumlah demonstran dari Koordinator Himpunan Pemuda Peduli-KPK (Hidup-KPK) saat melakukan aksinya di depan Gedung KPK, Jakarta, Senin, 18 Januari 2016.

Dilihat sekilas memang yang menyeret namanya adalah Gatot, ditambah lagi pandangan kritis dari para pro KPK. Hal ini juga bermuara pada “conflict of interest”.

"Surya Paloh diduga otak dari inisiasi pertemuan di DPP Nasdem dengan Gatot Pujo dengan tujuan memerintahkan Jaksa Agung HM Prasetyo menghentikan kasus Bansos," kata Koordinator Aksi, Andhika Febriandhanu.

Hal ini sejalan sesuai hukum, Gatot memang telah mengumbar beberapa nama, sebagai contoh, sebelumnya gep gep terkait hubungan dengan kepentingan ini juga menyeret OC Kaligis yang telah diproses beberapa waktu lalu.

Penulis berharap para politikus tidak kunyah lembut perkara kejayaan, wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun