Mohon tunggu...
Lury Sofyan
Lury Sofyan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Behavioral Economist

find me: https://www.linkedin.com/in/lurysofyan/

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Era Baru Financial Secrecy

7 Maret 2015   20:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:01 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan saya di Koran Tempo, 16 Februari 2016 (http://koran.tempo.co/konten/2015/02/16/365238/Era-Baru-Kerahasiaan-Keuangan)

ERA BARU RAHASIA KEUANGAN

Akhir tahun 2014 yang lalu, 51 negara menyepakati Multilateral Competent Authority Agreement (MCAA) untuk mengimplementasikan standarisasi pertukaran informasi terkait perpajakan. MCAA adalah perkembangan dari FATCA Model (Foreign Account Tax Compliance Act) yang sebelumnya diterapkan oleh Amerika dan 5 negara maju yang terdiri dari Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan UK untuk bekerjasama dalam memerangi penggelapan pajak (tax evasion) melalui pertukaran informasi finansial antar negara. MCAA bersepakat untuk memberikan informasi finansial (financial information) secara otomatis meliputi informasi bunga, dividen, pendapatan asuransi dan pendapatan sejenis serta informasi dari account balances dan pendapatan dari aset finansial lainnya ke otoritas pajak di negara terkait. MCAA menjadi pertanda konkrit adanya pergeseran paradigma dalam menerapkan transparansi di lembaga keuangan menuju era baru kerahasiaan finansial (financial secrecy).

Munculnya Praktik Financial Secrecy

Privasi finansial dalam bentuk financial secrecy sudah dipraktikan sejak jaman Hammurabi dan sudah menjadi praktik yang umum yang mendasari hubungan bank dan nasabah (bank-client relationship) selama berabad-abad. Terlebih dengan bergesernya rezim kerajaan di Eropa kepada rezim demokrasi, proteksi terhadap hak individu (individual rights) dalam bentuk financial secrecy menjadi tuntutan semua pihak (Capitani: 1987).

Selain itu, praktik financial secrecy di negara maju seperti di Eropa juga dibutuhkan untuk meningkatkan savings rate untuk membiayai Revolusi Industri. Financial secrecy menjadi magnet yang kuat untuk menarik savings sehingga dapat bersembunyi dari radar otoritas perpajakan dan penegak hukum lainnya.

Di negara berkembang, praktik financial secrecy dimulai sejak berakhirnya Era Kolonialisasi. Alasan fundamentalnya sama yaitu untuk menarik sebanyak mungkin dana untuk membiayai pembangunan. Selain itu, di era tersebut yaitu era 40-50’an, teori ekonomi yang berkembang seperti teori Big Push, Harord-Domard , Rostow stage of growth, teori pertumbuhan sollow dan lain lain bersepakat akan relasi positif savings dan pertumbuhan ekonomi.

Namun demikian, kesepakatan yang lahir; baik tertuang dalam hukum formal ataupun informal, dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu (institutional context) yang dapat berubah sehingga rasionalitas yang mendasari terbentuknya suatu kesepakatan tersebut menjadi kuno dan tidak valid (Lim:1997)

Berubahnya Kelembagaan Ekonomi

Kondisi perekonomian di dunia sekarang ini sudah sangat jauh berbeda. Keberadaan financial secrecy banyak dipertanyakan berbagai ahli karena akan menstimulus moral hazard untuk melakukan tax evasion, money laundering, dan kejahatan-kejahatan lainnya.

Dewasa ini tingkat integrasi ekonomi sudah sangat tinggi sehingga agen ekonomi (economics agent) jauh lebih mudah untuk memindahkan faktor produksi dari satu negara ke negara lain. Integrasi ekonomi ini telah melahirkan perusahaan skala multinational company yang memiliki penghasilan dan aset yang luar biasa besarnya yang tersebar di beberapa negara. Hadirnya internet menambah kompleksitas transaksi ekonomi sehingga sulit untuk ketahui pihak yang mendapat keuntungan. Rekayasa keuangan pun berperan untuk melakukan penghindaran pajak sehingga banyak negara dirugikan karena adanya BEPS (Base Erotion & Profit Shifting). Kehadiran financial secrecy pada era sekarang ini seperti membungkus transaksi ekonomi yang sudah kompleks itu kedalam sebuah blackbox sehingga makin sulit untuk ditelusuri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun