Mohon tunggu...
Putri Rizky L.
Putri Rizky L. Mohon Tunggu... Lainnya - Joki Traktor di Tempat Magang

Penyuka random things. Doyan jalan-jalan meski belum jauh-jauh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merajut Keberagaman Nusantara Lewat "Uluk Salam" Calon Lentera Bangsa

16 September 2019   17:29 Diperbarui: 16 September 2019   17:31 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengusung Formasi Karnaval Sebagai Perekat Masyarakat Salatiga (Dokumen Pribadi, 2019)

Berbicara tentang keberagaman, tentunya negara kita menjadi salah satu tanah yang kaya akan perbedaan. Terlepas dari aneka polemik dan gesekan-gesekan yang tengah menjadi perhatian kita, sudah saatnya kita berbenah. Banyak hal dalam bermasyarakat yang dapat diupayakan untuk mengurangi gesekan yang ada. Merajut keberagaman adalah penting, oleh karenanya mari kita melancong ke Kota Salatiga, Jawa Tengah sejenak untuk mengambil jeda sesaat dan Anda terdiam dalam senyuman : selamat datang di kota tertoleran nomor dua di Indonesia.!

Karnaval OMB UKSW :  Bentuk Tradisi "Kulanuwun" Mahasiswa Baru UKSW

Siang itu (14/09) panas matahari begitu menyengat. Masyarakat Salatiga dan sekitarnya, sudah memadati ruas jalan utama : Jl. Diponegoro, Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Moh. Yamin, Jl. Kartini, dan Jl. Monginsidi. Adalah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, tengah mengadakan perhelatan akbar sebagai rangkaian Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2019. Bukan main-main, sekitar 1000 lebih mahasiswa baru terlibat dalam karnaval ini. Karnaval OMB adalah salah satu acara tahunan yang paling ditunggu-tunggu oleh warga.

Animo masyarakat akan karnaval ini terbukti dari warga yang berjubelan, rela berdesakan dan berpanas-panas demi merasakan kegembiraan dan gegap gempita karnaval OMB. Bukan tanpa makna, karnaval ini sudah menjadi tradisi bagi kampus berjulukan "Indonesia Mini" ini untuk meminta izin warga Salatiga bahwasanya akan ada keluarga baru, yaitu mahasiswa baru yang datang dari segala penjuru dan pelosok Indonesia, bahkan dari negara tetangga : Timor Leste atau secara tradisi orang Jawa adalah dengan mengucapkan "kulanuwun" yang dapat diartikan sebagai permohonan masuk. Secara simbolik, Bapak Neil S. Rupidara selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana memintakan izin tersebut kepada Walikota Salatiga, Bapak Yuliyanto.

Dalam sambutannya, Rektor UKSW menyampaikan bahwa daerah asal adalah rumah pertama, namun Salatiga adalah rumah kedua, sudah selayaknya menjadi kecintaan dan kebanggaan bagi mahasiswa baru. Menanggapi hal tersebut, Walikota menyampaikan selamat atas keberhasilan mahasiswa baru berkuliah di UKSW dan tentunya masyarakat Salatiga menerima dengan tangan terbuka.

Grup Kaleng Bukan Kaleng-Kaleng.! (Dokumen Pribadi, 2019)
Grup Kaleng Bukan Kaleng-Kaleng.! (Dokumen Pribadi, 2019)

Ceria dalam Bermain Drumblek (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Ceria dalam Bermain Drumblek (Dokumentasi Pribadi, 2019)

Karnaval ini dimeriahkan oleh drumblek (mungkin ada yang belum tahu : drumblek diambil dari kata "drum" dan "blek" alias kaleng, dan dimodifikasi peralatannya seperti marching band pada umumnya. Alat musiknya antara lain drum bekas, kentongan, kaleng cat dan lainnya) mahasiswa baru yang dipandu oleh CS Marchingblek membawakan lagu Laskar Pelangi - Nidji; Heal The World - Michael Jackson, dan Sajojo - lagu dari tanah Papua. Di belakang barisan drumblek, terdapat barisan flagger atau bendera, lalu kostum dan drumblek eksternal yaitu Gadalisa Marchingblek, Drumblek Guwo Tegalrejo, dan beberapa tim drumblek dari wilayah Salatiga yang tak kalah fantastis.

Flagger (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Flagger (Dokumentasi Pribadi, 2019)

Euphoria Warga dan Sapu Jagad

Ada yang menarik dari pagelaran tahunan ini. Selain drumblek, yang paling dinanti adalah barisan model yang juga dari mahasiswa baru mempertontonkan hasil karya berupa aneka kostum superhero lokal. Mulai dari Gatotkaca, Pangeran Melar hingga Gundala, semua berkumpul di jalanan kota Salatiga. Bukan unjuk kekuatan, namun unjuk penampilan. Euforia masyarakat semakin tidak terbendung. Banyak yang merangsek maju dari kerumunan dan menyetop para cosplayer dan meminta foto. Sempat kewalahan karena barisan tersendat, namun akhirnya barisan dapat berjalan lancar kembali oleh bantuan dari petugas dan panitia yang ada.

Arya Kamandanu sedang Menengok Rakyat Desa Hampra (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Arya Kamandanu sedang Menengok Rakyat Desa Hampra (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Selain cosplayer, di barisan paling belakang ada yang berbeda. Sekelompok mahasiswa berbaju putih nampak dipandu oleh satu instruktur dari mobil jeep membawa sapu lidi, trash bag, masker dan alat kebersihan. Ya, mereka adalah bagian dari tim Sapu Jagad, dimana UKSW Salatiga menanamkan nilai lingkungan dan pengabdian masyarakat. Di banyak tempat dan kesempatan, karnaval selalu menyisakan permasalahan abadi : sampah. Sebagai mahasiswa baru yang sedang memohon ijin masuk atau "uluk salam", maka rekan-rekan mahasiswa Sapu Jagad memberi contoh bahwa UKSW tidak hanya berupaya untuk mencetak mahasiswa dengan nilai akademis cemerlang, namun juga dengan akhlak dan moral yang lebih membumi.

Merajut Beda Merangkul Asa : Perekat Masyarakat Salatiga

Dibalik kemeriahan karnaval, terselip cerita kerja keras seluruh kru dan peserta. Dhea (21), mahasiswi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi (Fiskom) sempat bercerita mengenai serba-serbi pra tampil kepada saya. Ia dan 20 orang mahasiswi dari berbagai fakultas didapuk untuk menjadi Gitapati dan Mayoret. Menurut Dhea, latihan drumblek dan flagger memakan waktu hingga kira-kira 3 minggu. Sehari sebelum perhelatan, rekan-rekan dari kru dan tim mayoret-gitapati menginap di kampus untuk malam keakraban dan persiapan terakhir. Mereka memastikan bahwa seluruhnya dapat berjalan sesuai dengan rencana. Mantan Mbak Salatiga tahun 2015 ini menuturkan pula bahwa persiapan make up dimulai pukul 03.30 pagi.

Di tempat terpisah, kru lain mempersiapkan kostum yang tentu saja tidak memakan waktu yang sedikit. Perjuangan rekan-rekan yang hampir setip sore memenuhi lantai 1 Kantor Fakultas (Kanfak) Pertanian dan Bisnis misalnya, patut diacungi jempol. Semua menepis beda dari berbagai aspek : kepentingan, pemikiran, dan lainnya untuk satu tujuan yaitu agar suksesnya pagelaran tahunan Karnaval OMB UKSW 2019.

Penonton dari Berbagai Kalangan Memadati RuasJalan Kartini (Dokumentasi Pribadi,2019)
Penonton dari Berbagai Kalangan Memadati RuasJalan Kartini (Dokumentasi Pribadi,2019)

Dari masyarakat, antusiasme dan animo yang besar tentunya menjadi pelatuk semangat para pelaku karnaval kali ini. Berbagai lapisan turun ke jalan, memadati setiap jengkal rute yang dilalui. Bahkan jauh sebelum karnaval di mulai. Semua tertawa, dan menikmati. Seakan tidak memebri kesempatan jalanan untuk lengang. Penjaja camilan baik makanan dan minuman pun mendapat berkahnya tersendiri.

Lantas rombongan drumblek memasuki Jalan Kartini, dengan serempak rampaknya memainkan lagu Sajojo. Badan ini tidak dapat menahan hasrat untuk tidak bergoyang pelan, dan bulu kuduk merinding! Kebetulan saat itu saya menonton bersama rekan dari Papua, Flores dan Halmahera sehingga kami berempat reflek ikut bernyanyi. Euforia dan suasana meriah membuat kami-penonton- larut dalam buaian dan ikut berdendang. Semua menjadi erat. Masyarakat Salatiga, Karnaval dan Mahasiswa Baru. Semua membaur tanpa terkecuali, menikmati suasana rangkaian OMB UKSW 2019.

Siang itu, sepulang menonton. Masih terngiang jelas di telinga.

"Sajojooo... sajojooo... yumbo ramko i sa bapa rasa muna-muna-muna keke, sa muna-muna keke..!"

Barisan nona berpakaian adat : Timor, Sulawesi, Nias (Dokumentasi Pribadi, 2019)
Barisan nona berpakaian adat : Timor, Sulawesi, Nias (Dokumentasi Pribadi, 2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun