Toilet sering kali menjadi fasilitas yang diabaikan dalam banyak lembaga. Letaknya yang tersembunyi di belakang gedung sering membuatnya hanya dianggap sebagai pelengkap, bukan prioritas. Padahal, kebersihan dan kenyamanan toilet berperan besar dalam menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjung.
Sebuah toilet yang bersih bukan hanya mencerminkan standar higienitas sebuah tempat, tetapi juga membangun trust---kepercayaan terhadap pengelola atau institusi yang menaunginya. Restoran, kantor, sekolah, hingga pusat perbelanjaan yang menjaga kebersihan toilet secara serius menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap detail dan kenyamanan pengunjung.
Menariknya, beberapa brand besar seperti McDonald's pernah menjadikan kebersihan toilet sebagai bagian dari kampanye mereka. Tagline kampanye mereka adalah "We have the cleanest toilets". Mereka memahami bahwa pelanggan tidak hanya datang untuk menikmati produk, tetapi juga mengharapkan lingkungan yang bersih dan nyaman, termasuk di fasilitas penunjangnya.
Jadi, masihkah kita menganggap toilet sebagai hal sepele?
Sekolah dengan jam okupansi yang tinggi harus menyediakan toilet yang memadai agar warga sekolah merasa nyaman dan terjaga kesehatannya. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Jumlah dan Distribusi Toilet
- Rasio ideal: Minimal 1 toilet untuk setiap 50 siswa. Untuk sekolah besar, perlu tambahan toilet di tiap lantai atau blok gedung.
- Toilet terpisah: Pastikan ada pemisahan toilet laki-laki, perempuan, dan toilet guru agar tidak terjadi antrean panjang yang mengganggu aktivitas belajar.
- Aksesibilitas: Sediakan toilet khusus untuk siswa berkebutuhan khusus dengan pintu lebih lebar dan pegangan tangan.
2. Kebersihan dan Sanitasi
- Jadwal pembersihan: Toilet harus dibersihkan minimal 3 kali sehari atau lebih pada jam istirahat. Sekolah dapat menerapkan sistem check-list kebersihan dengan tanda tangan petugas setiap kali selesai membersihkan.
- Sabun dan air bersih: Pastikan selalu tersedia sabun cair dan air mengalir di wastafel. Penggunaan sensor otomatis pada keran dapat mengurangi pemborosan air.
- Sistem ventilasi: Gunakan ventilasi yang baik atau exhaust fan agar udara di dalam toilet tidak pengap dan bau tidak menyebar.
3. Ketersediaan Fasilitas Pendukung
- Tisu dan hand dryer: Sediakan tisu atau hand dryer agar siswa bisa mengeringkan tangan setelah mencuci.
- Cermin dan wastafel: Letakkan di luar area toilet agar siswa bisa mengecek penampilan tanpa menghambat antrean di dalam.
- Tempat sampah tertutup: Terutama di toilet perempuan untuk pembuangan pembalut agar tidak menyumbat saluran pembuangan.
4. Keamanan dan Kenyamanan
- Pintu yang bisa dikunci dengan baik: Pastikan kunci berfungsi agar siswa merasa aman dan nyaman saat menggunakan toilet.
- Pencahayaan cukup: Toilet yang terang lebih nyaman dan mengurangi risiko kejadian yang tidak diinginkan.
- Petugas kebersihan khusus: Di sekolah besar, sebaiknya ada petugas kebersihan tetap untuk memastikan kondisi toilet selalu baik sepanjang hari.
5. Edukasi dan Disiplin Penggunaan Toilet
- Kampanye kebersihan: Pasang poster edukatif tentang cara membuang sampah dengan benar, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan toilet.
- Pengawasan guru atau petugas: Pada tingkat SD, ada baiknya ada pengawasan agar anak-anak tidak bermain di toilet atau menggunakan fasilitas secara tidak semestinya.
- Sanksi bagi pengguna yang tidak bertanggung jawab: Misalnya, siswa yang merusak fasilitas toilet harus ikut membersihkan sebagai bentuk tanggung jawab.