Mohon tunggu...
koko anjar
koko anjar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alasan Kenapa Jadi Ibu Rumah Tangga itu Pekerjaan Paling Mulia Bagi Wanita

10 April 2017   01:38 Diperbarui: 10 April 2017   09:30 3806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : 3.bp.blogspot.com

Kita tentu tidak asing dengan pertanyaan seperti ini, "Istri kamu kan pendidikannya tinggi, S2 lagi, kok cuma jadi ibu rumah tangga sih? kan sayang ijazahnya." Pertanyaan yang wajar. Sebab salah satu alasan orang tua menyekolahkan anak hingga ke jenjang yang paling tinggi adalah agar nantinya si anak tersebut mampu mandiri secara finansial. Hanya sedikit sekali yang beranggapan bahwa menyekolahkan anak tujuannya adalah untuk membekali ilmu agar berguna di kehidupannya nanti. Memang, tujuan pertamanya itu. Tapi kembali lagi hanya sedikit yang memiliki tujuan akhir seperti itu, hanya biar punya ilmu. Yang banyak terjadi adalah harapan orang tua tersebut setelah anaknya memperoleh gelar sarjana dari perguruan tinggi kemudian memperoleh pekerjaan serta penghasilan yang sesuai dengan ijazahnya tersebut. 

Ketika si anak tersebut tidak atau belum mendapatkan pekerjaan ataupun penghasilan yang sesuai, maka cap "belum berhasil" akan selalu menempel. Baik menempel pada diri anak tersebut maupun orang tuanya. Bagi perempuan kejadian seperti ini menjadi lebih dilematis. Kalau laki-laki sih bekerja itu wajib hukumnya, sebab ia harus menafkahi keluarganya. Sementara itu bagi perempuan, tanggung jawab utamanya adalah urusan rumah tangga. Memang laki-laki juga berperan, tapi tetap saja perempuan lebih dominan. Hal ini tentu saja berbenturan dengan gelar dan ijazah yang sudah didapatkannya dengan susah payah. 

Kalau sekedar memikirkan gelar sih iya, bakalan rugi banget. Tapi seandainya saja si wanita itu berfikir tentang ilmu yang didapatkannya selama menempuh pendidikan, jelas tidak ada ruginya ketika ia memutuskan (atau diputuskan oleh suaminya) untuk menjadi ibu rumah tangga. Dan menurut saya menjadi ibu rumah tangga yang baik, adalah pekerjaan wanita yang paling mulia. Kenapa bisa begitu? berikut alasannya

Jam kerja ibu rumah tangga sangat panjang, mulai dari bangun pagi sampai malam hari

Dapat dibayangkan betapa lelahnya menjadi ibu rumah tangga. Mulai dari bangun pagi, menyiapkan sarapan, memandikan anak, lalu membersihkan rumah. Belum lagi tugas tambahan antar jemput anak sekolah sampai menemaninya belajar saat malam hari. Hal ini jelas membutuhkan stamina yang bagus untuk selalu dapat menjalaniny

Wanita yang cerdas akan menghasilkan anak yang cerdas


 Mengutip quote dari mbak Dian Satro "entah akan berkarir ataupun menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi. Sebab nantinya mereka akan menjadi ibu. Ibu yang cerdas akan menghasilkan anak yang cerdas."  Nah, tidak perlu dijelaskan lagi kan kenapa wanita tetap harus berpendidikan tinggi?. Memang mendidik anak itu tanggung jawab bersama. Tapi dengan frekuensi bertemu anak lebih banyak seorang ibu daripada seorang ayah, jelas dibutuhkan kemampuan yang lebih tinggi bagi seorang ibu. Tumbuh kembang anak jelas akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang tua terutama seorang ibu mengasuhnya.

Selain mendidik anak, seorang ibu rumah tangga juga harus menjadi teman diskusi yang baik untuk sang suami

source : 1.bp.blogspot.com
source : 1.bp.blogspot.com
Bukan hanya harus cerdas dalam mendidik anak, seorang ibu rumah tangga juga tetap harus bisa menjadi teman bicara yang nyambung bagi suaminya. Suami tentu punya masalah tentang pekerjaannya dikantor. Entah itu dengan teman kerja, bawahan ataupun atasannya. Disitulah peran seorang istri, harus menjadi teman diskusi ataupun curhat suami. Sebab kalau bukan kepada istri, kepada siapa lagi suami harus berkeluh kesah? Meski hanya dirumah, ibu rumah tangga tetap harus dituntut untuk tahu perkembangan informasi dunia luar. Tidak jarang pula seorang suami mengajak diskusi istrinya tentang masalah politik ataupun klub bola kesukaannya. Dan sang istri ada baiknya harus tau hal-hal itu.

Jadi ibu rumah tangga itu harus multitalenta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun