Mohon tunggu...
koko anjar
koko anjar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pesan Cinta dari Jayapura

9 Januari 2019   00:47 Diperbarui: 9 Januari 2019   02:52 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu hati-hati yaa, banyak hal di Papua sana yang kamu belum tahu, pokoknya kamu harus hati-hati."

"Iya..iya. Selesaikan skripsimu, maafkan pacarmu yang jarang bisa menemanimu ini."

"Hih...apasih...lebay! dah biasa kali."

Mendadak suasana haru biru itu berubah menjadi cair. Sebelum kendaraan berangkat, Jaka sempat berpesan kalau ia tak bisa dihubungi, Nuri bisa menghubungi rekannya di Kota Merauke untuk menanyakan kabarnya. Kebetulan Jaka ditugaskan ke kawasan D, sebuah tempat yang berada di pedalaman Papua yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Konon kabarnya untuk menuju lokasi itu butuh waktu perjalanan selama 18 jam via jalan darat dan sungai. Bisa jadi sinyal disana susah. Walaupun begitu komunikasi dengan pos di Merauke akan tetap terhubung karena menggunakan frekuensi radio.

Selama berhari-hari hanya sesekali saja Nuri mendapat kabar dari Jaka. Itu dilakukan kala kapal milik Angkatan Laut yang dinaiki Jaka singgah di pelabuhan. Setelah satu minggu akhirnya Jaka tiba di Merauke.

"Aku sudah sampai di Merauke. Dua hari lagi baru meluncur ke distrik D." Demikian bunyi pesan singkat Jaka lewat aplikasi whatsapp.

"Alhamdulilah, istirahatlah dulu. Jangan begadang. Kamu pasti lelah sekali." Nuri lupa kalau Indonesia Timur lebih dulu dua jam dibandingkan Indonesia Barat. Jam di kost Nuri sudah menunjukkan pukul 21.35 WIB.

Esoknya kegiatan Jaka cukup padat. Ia harus menerima pembekalan dari Batalyon mengenai tugas dan kewajiban selama melaksanakan tugas di perbatasan. Sore hari ia baru mengirimkan pesan kepada Nuri.

"Maaf baru berkabar. Hari ini cukup melelahkan. Kegiatan sudah dimulai sejak subuh dan baru saja berakhir. Oh iya, disini sudah jam setengah 6. Aku sedang duduk didepan barak. Langit Merauke sore ini cukup cerah, jadi aku bisa melihat guratan senja yang semakin membuatku rindu dengan kamu."

Berselang 5 menit kemudian pesan balasan dari Nuri datang.

"Tak apa, maafkan aku juga yang belum sempat berkabar. Seperti biasa aku masih sibuk menulis dan mencari bahan untuk skripsiku nanti. Langit Jogja sore ini mendung, tapi tak juga turun hujan. Aku harap ini berlangsung tiap hari. Senja yang cerah hanya akan membuatku semakin rindu sama kamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun