Mohon tunggu...
koko anjar
koko anjar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Puing Cinta yang Berserakan

7 Januari 2019   23:36 Diperbarui: 8 Januari 2019   00:05 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dek..jangan terlalu masuk kedalam. Bahaya! Teriak rekannya dari Basarnas.

"Aman mas...masih aman." Teriak Rani.

Tanpa sadar Rani berada di bekas Basement. Sisa sisa air tsunami masih ada. Tiba-tiba tanah berguncang hebat. Gempa susulan datang. Rani berupaya balik badan kearah luar. Tapi....Brakkkkkk....sebuah pipa pralon besar terjatuh teoat mengenai kepalanya. Rani jatuh. Tembok disampingnya yang rapuh lantas menghantam tubuhnya. Semua pandangannya gelap. Ia tak sadarkan diri.

Begitu tersadar ia sudah di ruang perawatan evakuasi. Dilihatnya Robi duduk disampingnya.

"Ran...sudah sadar? Alhamdulilah."

"Rob, ambilkan handphoneku."kata Rani lirih.

Diambilkan hp Rani yang disimpan diranselnya. Rani lantas meminta Robi untuk merekam.

"Tolong pegangi dan rekam yaa."

"Iya."

"Wana, mungkin ini semua sudah jalanku. Seperti yang aku bilang tadi malam. Aku akan mati syahid, sayang. Masuk surga.."

"Ran, kamu ngomong apa sih."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun