Mohon tunggu...
Prita Riani Sabilla
Prita Riani Sabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Seorang pelajar yang selalu berusaha jadi yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Antarpribadi Orangtua di Bawah Umur dalam Memahami Dampak Bermain Game Online terhadap Prestasi di Sekolah

10 Juni 2022   12:06 Diperbarui: 10 Juni 2022   12:18 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak fenomena komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anak seperti saat ini yaitu kurangnya komunikasi antarpribadi orang tua dan anak mengenai pendidikan dan orang tua yang kurang memotivasi anaknya dalam belajar dan kurang memberikan bimbingan kepada anaknya, serta kurangnya pengawasan dari orang tua kepada anaknya untuk belajar di rumah, sehingga anak mendapatkan kesulitan dalam belajarnya akibat orang tua  yang mengabaikan dalam belajar anaknya dan pada akhirnya anak menjadi bermalas-malasan dalam belajar karena tidak adanya dorongan atau dukungan dari orang tua itu sendiri. Biasanya hal ini terjadi kepada orang tua yang keduanya sibuk bekerja sehingga kurang memperhatikan anaknya. Kemajuan teknologi pada masa sekarang tidak membawa informasi tentang pengetahuan saja, tetapi juga hiburan yang sedang tren yaitu game online. 

Bermacam-macam bentuk game di ciptakan dan kemudian dimainkan oleh anak dibawah umur yang sudah pasti tertarik akan grafik dari game online tersebut. Bisa karena game nya yang seru dan menantang sehingga membuat anak tersebut kecanduan. Di dalam game online, antara pemain yang satu dengan yang lainnya mereka tidak saling kenal dan hanya sebatas di dunia online saja, tetapi mereka bisa berkomunikasi karena di dalam game online biasanya terdapat fitur chat yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, dengan adanya fitur tersebut akhirnya bisa memudahkan komunikasi anak dengan lawan mainnya sehingga anak tersebut semakin kecanduan bermain game online. Game online memang biasanya dimainkan di handphone, tetapi tidak jarang anak yang bermain di game center atau warnet.


Game center merupakan salah satu cara untuk memperoleh hiburan bagi anak, saat sedang bermain game online anak akan merasa nyaman ketika mengakses gamenya, kemudahan dalam mengakses game dan pelayanan yang baik dari penyedia jasa internet mendorong semakin banyak tidak hanya anak-anak melainkan orang dewasa juga datang. 

Menjaga hubungan antarpribadi dengan kepercayaan antara satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dalam suatu hubungan komunikasi. Ada banyak faktor yang membuat anak kecanduan game online. Yang pertama yaitu didasari oleh adanya keinginan untuk berinteraksi dengan permainan, serta adanya kemauan anak untuk melampiaskan kesepian dengan bermain game, biasanya anak-anak seperti itu mempunyai masalah-masalah yang terdapat dikehidupan nyatanya. Entah itu kurangnya perhatian yang didapat dari kedua orang tuanya atau masalah lain yang membuat anak tersebut mencari kesenangan lain yang membuat dia nyaman. 

Anak yang senang bermain di dunia maya kebanyakan hanya sementara untuk menghindar, melupakan dan pergi dari masalah di kehidupan nyata. Yang kedua didasari oleh adanya lawan main yang suka mengejek pemain lainnya sehingga memicu pemain lain ingin terus mengalahkan pemain tersebut karena rasa kesal dan hal ini akhirnya yang membuat anak semakin kecanduan dan ingin terus bermain karena ingin mengalahkan lawan mainnya atau bisa di bilang "pantang mundur sebelum menang''. Faktor berikutnya yaitu didasari oleh pemain yang sangat menyukai menjadi orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun