jurusan adalah hal yang wajar, apalagi melihat usia mereka yang masih unyu-unyu. jangankan memilih jurusan, memilih jodoh (pacar) saja banyak yang salah apalagi jurusan yang mau tidak mau harus setia sampai dinyatakan lulus. memang berat paling cepat untuk S1 adalah 3 tahun 8 bulan sedangkan yang mampu setia bisa sampai 7 tahun 6 bulan.
Saat ini teman-teman kelas XII (3) SMA maupun yang sederajat sudah mulai kebingungan untuk memilih perguruan tinggi atau kampas mana tempat dia akan melanjutkan untuk menuntut ilmu. Sebenarnya salah memilihAda salah satu kawan saya yang memilih jurusan hanya sekedar ikut-ikutan tanpa pernah tahu sebenarnya dia maunya seperti apa. yang penting "guyub rukun bebarengan ro kancane" dan akhirnya memang dia lulus tapi dengan predikat belas kasihan dosen.
Berikut ini adalah beberapa panduan untuk memilih jurusan perguruan tinggi, panduan ini disusun berdasarkan wawancara dengan orang-orang yang tidak pernah kuliah dan selalu gagal dalam memilih jurusan. semoga saja panduan ini bisa membuat teman-teman semakin bingung dalam menentukan mana yang harus diambil. karena memilih jurusan juga kayak memilih pacar, kalau jurusannya sudah tidak mau dengan kita, kamu bisa apa??
1.Pilih sesuai minat
Kita bisa memilih jurusan sesuai minat atau keinginan. Minat bisa timbul karena berdasarkan pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain yang pernah kita peroleh. nah yang jadi masalah kalau kita minat namun jurusan ndak minat sama situ, situ bisa apa?
2. Pilih berdasarkan bakat
Bisa saja kita memilih berdasarkan bakat atau kemampuan yang sudah kita punya semenjak lahir. setahu saya bakat yang kita miliki sejak lahir itu menangis tapi sayang saya belum pernah tahu ada jurusan menangis di universitas Tangisan. Bakat bisa sangat menunjang dalam kita menyelesaikan pendidikan karena kalau kita bakatnya nyanyi terus ambil jurusan memasak meskipun bisa digabung menjadi memasak sambil menyanyi namun kan kasihan prosesnya. jadi mulai sekarang coba direnungkan bakat apa yang anda miliki (kecuali bakatnya cuma ikut-ikutan temen) siapa tahu ini bisa menjadi semacam alternatif dalam memilih jurusan. namun meskipun kamu punya bakat, dan ternyata jurusan bakatnya adalah nolak kamu, situ bisa apa??
3. Pilih berdasarkan kesempatan kerja
Meski sudah tidak relevan, namun kesempatan kerja bisa menjadi alternatif dalam memilih jurusan kuliah. sekarang ini sedang tren, apapun jurusannya kerjanya di Bank juga. namun untuk beberapa pekerjaan harus sesuai dengan keahlian ketika menuntut ilmu semisal bidan kan ndak mungkin bidannya berasal dari jurusan ilmu dakwah. jadi ketika ada bayi lahir bukannya ditolong malah didakwahi kan lucu. meskipun kesempatan kerja bisa menjadi alternatif dalam memilih jurusan. namun ketika Jurusan tidak memberi kesempatan, situ bisa apa??
4. Pilih berdasarkan jurusan yang nge hit
Di beberapa perguruan tinggi ada jurusan favorit atau yang lagi tren, biasanya ekonomi, hukum dan keguruan. jurusan-jurusan ini banyak diminati karena dianggap setelah lulus bisa memperoleh pekerjaan dengan gaji yang gede. semisal salah satu pengacara yang mempunyai tarif konsultasi sekian puluh juta per jamnya. kan hebat. sayangnya jurusan yang nge hit cenderung banyak peminatnya. nah kalau situ dianggap jurusan sudah gak hit, situ bisa apa??