Mohon tunggu...
Pristi Agung Kurniawan
Pristi Agung Kurniawan Mohon Tunggu... Jurnalis - cuma tugas kuliah. Udah.

pemuda yang dulu pernah cupu

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Hobi untuk Bersuka Cita, Bukan Sebaliknya!

3 Juli 2019   13:00 Diperbarui: 3 Juli 2019   13:19 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
esports-indonesia.com

Beberapa waktu lalu sempat viral berita mengenai beberapa remaja di daerah semarang mengalami gangguan psikologis atau kejiwaan akibat game online.  Berita tersebut menjadi kabar tak sedap bagi para penikmat game online. Karena mulai terpasang stereotype buruk mengenai hobi yang satu ini. Bahkan karena sudah dianggap meresahkan oleh banyak pihak, badan world health organization (WHO) telah resmi memasukkan perilaku kecanduan game ke dalam versi terbaru International Classification of Diseases (ICD) Internasional. 

Namun, yang membuat berita ini menjadi tersorot adalah karena para korban yang mengalami gangguan mental adalah mereka yang berusia dibawah 19 tahun. Ini artinya adalah mereka yang masih duduk di bangku sekolah. Gangguan yang dialami pun cukup bermacam macam,seperti mudahnya hilang keseimbangan, gangguan pada konsentrasi, emosional dan mood yang mudah berubah dan kadang menjadi agresif. Hal ini cukup memprihatinkan bila menengok bagaimana seharusnya seseorang melakukan sebuah hobi untuk bersenang-senang tanpa menimbulkan kecanduan atau gangguan mental.

"Jadi rata-rata orangtua mengeluh adanya perubahan perilaku anak-anak di lingkungan rumah. Ketika ditegur, si anak berontak dan langsung marah tidak terkendali, ada juga prestasi di sekolah merosot drastis. Ini yang dikawatirkan mereka," kata Wakil Direktur RSJD Amino Gondohutomo Semarang, Erlina Rumanti di Semarang, Kamis (20/6).

Psikiater Rumah Sakit Hasan Sadikin, dr Teddy Hidayat mengatakan game dan internet itu hanya alat, yang kita tidak bisa menghentikan perkembangannya. Justru, teknologi jika tidak diikuti, generasi mendatang akan sulit beradaptasi dengan kemajuannya yang pesat.

Hal yang awalnya tidak perlu sangat diperhatikan dalam lingkup sosial kini menjadi masalah yang komplek,karena hobi hanyalah hobi,tidak lain adalah untuk memberi jeda istirahat bagi otak setelah melakukan kegiatan keseharian serta pekerjaan.

Berbagai hal diatas sudah menggambarkan bagaimana efek negative dari game online yang berlebihan, namun kita coba pandang dari sisi lain,di tengah populernya game online,banyak pila hal positif yang muncul. Contohnya untuk para content creator berbagai platform. Dengan rating game yang tinggi,membuat  para pemain yang menggandrungi game tersebut beramai-ramai mencari reverensi bagaimana gameplay yang lebih baik. 

Sebut saja label developer Moonton dengan MOBILE LEGEND:BANG BANG-nya,siapa penikmat game tersebut yang tidak mengenal pemilik akun youtube JessNoLimit? Hampir semua pemain game bergenre mobile analog (moba) ini mengenalnya. Atau developer lain seperti Tencent Games pemilik game bergenre battle royal Player Unknown Battle Ground (PUBG),siapa yang tidak kenal pemilik akun youtube BANG ALEX? Atau youtuber gaming Indonesia Reza Oktovian,yang secara rating adlah pemegang pemutaran video youtube terbesar se asia tenggara? Serta raja youtube PEWDIEPAY? Dan masih banyak lagi contoh content creator di Indonesia. Inipun membuat beberapa pihak berinisiatif untuk membuat platform sejenis youtube,seperti Twich, NimoTV, StreamCraft, Gamely yang juga merupakan platform live streaming terutama pecinta game online.

Dari hal tersebut kita bisa bayangkan berapa banyak orang yang medapat pekerjaan baru dari satu sub bidang saja,yaitu mengenai game online. Dan tentunya membuat hobi seseorang menjadi salah satu penghasilan dari hobinya. Tak terlepas dari bagaimana seseorang itu mengelola hobinya,dan tidak serta merta hanya melakukan rutinitas bermain game semata.

Setelah menimbang dan membahas positif serta negatif dari hal hal diatas,seharusnya kita sudah mulai memahami,bagaimana  fenomena perkembangan game online di sekitar kita. Pahami pula,sebenarnya yang perlu dilakukan adalah melakukan hobi sebagaimana porsinya,sebagaimana perannya di keseharian kita. Tidak kemudian overated point sehingga menumbulkan permasalahan seperti contoh awal pembahasan kita tadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun