Mohon tunggu...
priskalia nikenwidowati
priskalia nikenwidowati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di Sekolah Dasar

shaping the brain through knowledge

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Erik Erikson In Action: 8 Perkembangan Penting Psikososial Anak

26 November 2021   09:27 Diperbarui: 26 November 2021   09:53 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Erik Erikson adalah seorang psikolog sekaligus psikoanalis yang menciptakan teori perkembangan psikologis manusia. Erikson menekankan pada perkembangan psikososial yang membentuk karakter seseorang sepanjang hidupnya. Psikososial berasal dari perkembangan ego sejak bayi dilahirkan hingga meninggal.

Erikson beranggapan bahwa pada setiap fase perkembangan psikososial, manusia akan mengalami krisis yang berpengaruh pada karakter setiap pribadi. Krisis yang terjadi pada setiap perkembangan psikososial dapat membawa kemajuan ataupun kemunduran dalam dirinya.

Jika tahapan psikososial di usia tertentu dapat terpenuhi  pada tahapan perkembangannya, maka kekuatan ego akan meningkat. Namun jika tidak terlewati dengan baik maka rasa kurang akan terbawa hingga dewasa.

Erikson mengemukakan bahwa perkembangan psikososial anak dibedakan menjadi 8 tahapan secara hierarkis. Berikut merupakan 8 Tahapan perkembangan psikologis.

1. Bayi (lahir-18 bulan) 'Trust Vs Mistrust'

Tahap  pertama perkembangan psikososial adalah bayi sudah membentuk rasa percaya 

     terhadap orangtua maupun pengasuh. Tentunya orangtua dan pengasuh memegang peranan penting dalam pembentukan karakter bayi. Bentuk perhatian yang dapat diberikan saat memberikan makanan, kasih sayang dan kehangatan. Namun jika bayi tidak mendapatkan perhatian yang seharusnya maka ia akan tumbuh menjadi orang yang penakut. Hasil akhir dari fase ini adalah harapan.

2. Anak-anak (2 -- 3 tahun) 'autonomy vs shame and doubt'

Tahap kedua bayi mulai tumbuh sebagai anak-anak yang sedang berkembang motorik halus dan kasarnya. Anak-anak mulai belajar berbicara, merasa malu dan ragu-ragu saat bersosialisasi sehingga perlu peneguhan orangtuanya untuk dapat menambah percaya dirinya.

Pada tahap tersebut anak-anak mulai belajar mandiri dengan toilet training. Dimana anak-anak dapat mengendalikan diri untuk dapat menahan untuk tidak mengompol dan mencoba mengomunikasikan ketika ingin BAK atau BAB.

Jika dalam fase ini anak-anak berhasil mereka akan berkuasa akan dirinya, tetapi jika gagal maka anak-anak akan mengalami krisis rasa malu dan keragu-raguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun