Mohon tunggu...
priskalia nikenwidowati
priskalia nikenwidowati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di Sekolah Dasar

shaping the brain through knowledge

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Teori Lev Vygotsky pada Peserta Didik Kelas Rendah

30 September 2021   17:55 Diperbarui: 30 September 2021   18:04 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: theofy.world

Seorang bayi yang baru lahir tentunya akan berinteraksi dengan orangtuanya dengan sentuhan dan bahasa yang pertama kali didengarnya. Seiring dengan berjalannya waktu dengan bimbingan orangtua serta keluarga yang ada di dekatnya ia akan memperluas interaksinya dengan teman sebayanya. Interaksi sosial terus berangsung berawal ketika kita bayi kemudian terus beranjak menjadi anak, remaja dan orang dewasa. Interaksi sosial yang dibangunnya bersama teman sebayanya akan berlanjut ke dunia pendidikan dari tingkat preschool sampai ke perguruan tinggi bahkan sampai saatnya bekerja. Paparan diatas dicuplik dari gagasan seorang psikolog Soviet yang bernama Lev Vygotsky. Beliau banyak dikenal kalayak karena karyanya tentang perkembangan psikologis pada anak-anak.

Teori Pembelajaran Lev Vygotsky hingga saat ini masih banyak diterapkan di dunia pendidikan. Hal tersebut berawal dari pemikiran dasar Lev Vygotsky yang menekankan interaksi antara orang dan lingkungan serta karyanya tentang perkembangan psikologis pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa melalui interaksi sosial yang dilakukan secara bermakna antara dua atau lebih individu dapat mencipta suatu pengetahuan.

Lev Vygotsky meyakini bahwa "What a child can do today with assistance, she will be able to do by herself tomorrow." Artinya " Apa yang dapat dilakukan oleh seorang anak melalui pertolongan orang lain, akan dapat ia lakukan tanpa bantuan orang lain dikemudian hari." Berkaitan dengan pernyataannya ia mengemukakan suatu teori perkembangan anak yang dikenal sebagai Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) atau Zone of Proximal Development (ZPD).

ZPD digambarkan sebagai 3 lingkaran. Lingkaran yang terdalam menggambarkan  kemampuan yang dapat dilakukan oleh seorang anak, sedangkan lingkaran yang terluar adalah zona dimana anak tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan tanpa bantuan orang lain. Lingkaran diantara lingkaran terdalam dan terluar adalah zona dimana seorang anak dapat mengerjakan tugas dengan bantuan orang lain yang mempunyai pengetahuan lebih. ZPD dipengaruhi oleh:

  • The more knowledgeable other (MKO) 

MKO atau sering disebut sebagai orang ahli adalah orang yang membantu anak-anak untuk dapat mengerjakan hal yang tidak dapat dilakukanya sendiri. Sebagai contoh orangtua, guru maupun sesama yang lebih bisa. Dalam teori yang dikemukakan Lev Vygotsky menyatakan bahwa peseta didik akan menjalani proses belajar ketika berinteraksi sosial baik dengan guru maupun sesamanya. ZPD akan mendorong siswa untuk bergerak dari zona awal menuju ke zona potensi siswa dimana ia akan dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

  • Scaffolding

Scaffolding merupakan rangka atau bantuan agar seorang anak dapat mencapai skill tertetu. Ibarat membangun sebuah gedung, scaffolding merupakan rangka penyangga sehingga suatu gedung dapat berdiri dengan kokoh. Didalam dunia pendidikan scaffolding dapat berupa platform atau media pembelajaran. Scaffolding dapat juga berupa aktifitas mendukung suatu pembelajaran. Sebagai contoh seorang anak yang belajar berjalan diberi  babywalker sebagai pegangan ketika ia mulai berdiri dan belajar melangkahkan kaki mungilnya.

Teori pembelajaran yang disampaikan oleh Lev Vygotsky dapat diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya kelas rendah. Sebagai contoh pembelajaran kelas 1. Pertama kali ketika peserta didik melangkahkan kaki menuju sekolah dasar telah membawa pengetahuan yang mereka bawa yang berasal dari interaksi sosial di lingkup keluarganya. Pada awalnya peserta didik telah mengenal huruf diberi tugas oleh guru untuk mulai menulis huruf maupun kata. Peserta didik mengalami kebingungan saat memegang pensil dan harus menuliskan huruf. Kemudian terjadi proses ZPD ketika peserta didik dapat menyelesaikan tugas menulis dengan bantuan guru maupun orangtua.  

Pada contoh diatas guru dan orang tua berperan sebagai MKO. Scaffolding dalam hal ini berupa lembar kerja siswa yang bertuliskan garis putus-putus membentuk huruf maupun kata tertentu. Peserta didik dapat menggoreskan pensil dengan menebalkan garis putus-putus kemudian pada tugas berikutnya peserta didik akan dapat menulis tanpa bantuan garis putus-putus.

Suatu khasus diluar penjelasan teori Lev Vygotsky adalah ketika orangtua atau pendamping yang berperan sebagai MKO berusaha mengambil alih tugas yang harus diselesaikan oleh siswa. Sebagai contoh jika orangtua hanya ingin melihat hasil instant dengan mengabaikan suatu proses belajar tentunya akan menghasilkan penemuan yang berbeda. 

Peseta didik akan merasa tergantung dengan orangtuanya atau bahkan malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru karena tugas menulisnya diambil alih oleh orangtuanya. Yang perlu di garis bawahi adalah tugas MKO untuk membimbing peserta didik agar dapat menyelesaikan tugas dengan suatu proses belajar dan interaksi sosial sehingga dikemudian hari peserta didik dapat secara mandiri dan percaya diri menyelesaikan tugas tanpa bantuan dari MKO.

Kelebihan dari teori pembelajaran Lev Vygotsky adalah memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencoba hal yang baru, pada proses pembelajaran di kelas menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada siswa melalui cooperative learning, problem solving, paired teaching dan tutoring. Teori tersebut juga menekankan pada interaksi sosial yang dimiliki oleh peserta didik dengan lingkungan sekitar sehingga akan dapat memotivasi peserta didik memiliki kemampuan verbal yang baik. Pendidik juga dapat mengaplikasikan Teori Vygotsky pada setiap jenis mata pelajaran yang berbeda.

Kelemahan Teori yang dikemukakan oleh Lev Vygotsky antara lain teori tersebut mengabaikan kemampuan individu, tidak membagi pemahaman kognitif dalam rentang umur yang pasti sehingga outcome yang dihasilkan oleh masing-masing peserta didik akan berbeda sehingga pendidik membutuhkan waktu yang lama untuk dapat memahami ZPD tiap peserta didik. Peserta didik menjadi tergantung kepada MKO atau dukungan seorang ahli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun