Mohon tunggu...
Priska julianurbuana
Priska julianurbuana Mohon Tunggu... Lainnya - Priska

welcome

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Kehidupan Sosial

30 Juli 2021   01:02 Diperbarui: 30 Juli 2021   01:07 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak Covid-19 terhadap kehidupan sosial

Saat ini dunia sedang dilanda pandemi covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau biasa disebut dengan virus corona atau covid-19.  Awal mula dari kemunculan covid-19 ini berasal dari Wuhan, China. Pada desember tahun 2019 dan mulai menyebar dengan cepat keberbagai negara dan bahkan  keseluruh dunia. Infeksi dari virus corona menimbulkan beberapa gejala umum seperti flu, batuk kering, demam, hilangnya indera perasa, hilangnnya  indera penciuman dan gejala utamanya adalah ganggugan pada pernapasan atau sesak napas. Secara umum jika mengalami beberapa dari gejala tersebut di himbau agar selalu waspada karena bisa saja itu tanda-tanda sudah terinfeksi virus corona   dan hindarilah berkontak langsung dengan keluarga, teman dan lainnya, agar rantai penularan tidak menyebar luas.  Pandemi virus corona ini tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kondisi pendidikan, perekonomian dan kehidupan masyarakat indonesia. Semakin menurunnya berbagai aktivitas ini berdampak pada kondisi kehidupan sosial- ekonomi pada masyarakat. Khsusnya masyarakat menengah kebawah atau masyarakat rentan dan miskin.

 Oleh sebab itu, Pemerintah baik di tingkat daerah, kota maupun pusat, mengeluarkan kebijakan untuk menanggulangi bahaya terhadap penyebaran virus corona serta kebijakan- kebijakan yang bersifat penanggulangan terhadap dampak kehidupan sosial dan ekonomi akibat pandemi ini.   walau demikian, pelaksanaan dari berbagai kebijakan ini mesti dipantau dan dievaluasi untuk mengetahui daya gunanya. Pandemi ini juga sangat mempengaruhi perubahan terhadap beberapa sektor seperti perdaganggan, pariwisata, ekonomi, industri, dan sektor lainnya. Namun sektor ekonomi merupakan salah satu dampak yang paling parah dari sektor lainnya. karena banyak pengusaha atau pedagang yang bangkrut akibat berkurangnya pembeli atau konsumen sehingga pendapatannya berkurang drastis berbeda dengan sebelum terjadi pandemi yang pada saat itu pendapatannya masih cukup stabil. Dan kini pemerintah mengadakan Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga masyarakat dihimbau untuk tetap berada dirumah dan tidak dianjurkan untuk keluar rumah jika tidak ada hal mendesak atau hal kepentingan lainnya.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pasien yang positif  terinfeksi covid-19 di Indonesia pada tanggal 21 april 2020 berjumlah 6.760 orang sudah terkonfimasi dinyatakan positif covid-19 dan dengan jumlah kematian sebesar 590 orang dan 747 orang sudah dinyatakan berhasil sembuh. Karena pandemi ini membuat  beberapa pemerintah daerah untuk menggunakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas kehidupan sosial, aktivitas ekonomi, aktivitas pendidikan, dan aktivitas lainnya, kebijakan tersebut di lakukan untuk membantu mencegah penyebaran virus covid-19 agar tidak meluas dan mengurangi rantai penularan. 

Peraturan atau kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tentu berpengaruh terhadap beberapa sektor termasuk sektor ekonomi dan kehidupan sosial dalam masyarakat. Berdasarkan informasi dari media online beberapa bulan lalu bahwa kurang lebih 50 juta orang terancam kehilangan pekerjaannya akibat dampak dari pandemi virus corona ini. Pastinya sangat tidak mudah untuk mencari pekerjaan baru di masa pandemi seperti ini, sulit dibayangkan bila terjadi penganguran yang meningkat maka masalah sosial akan terus bermunculan.

Selain itu, dampak dari pandemi covid-19ini dalam kehidupan masyarakat, di antaranya timbul rasa curiga dan hilangnya rasa kepercayaan terhadap orang- orang yang ada di sekitar kita ataupun orang yang baru kita kenal. Contohnya seperti ingin membeli makanan baik di warung ataupun di pedagang kaki lima pasti terpikir apakah makannya bersih atau tidak dan penjual tersebut terjangkit virus corona atau tidak, sehingga ingin membeli pun timbul rasa keragguan. Oleh karena itu, pada situasi seperti ini mengharuskan kita untuk lebih waspada, berhati-hati, dan menjaga kesehatan serta menghindari berkerumunan, berjabat tangan, dan harus berjaga jarak kurang lebih 2 meter jika ingin berbicara dengan orang lain, apalagi berbicara dengan orang yang tidak kita kenal. Dan pandai-pandailah menjaga kesehatan dan imun tubuh dimasa pandemi seperti ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun