Mohon tunggu...
Prischa Manggala
Prischa Manggala Mohon Tunggu... -

Suka men-share-kan kegiatan yang telah saya jalani. Selamat membaca dan berbagi :). Terima kasih ^^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisah Membangun Usaha Digipreneur Sejak Muda

20 November 2016   23:09 Diperbarui: 4 Februari 2017   23:44 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
#TebsDagelanGoesToCampus2016 di Yogyakarta

Hidup kita di dunia saat ini sudah didominasi oleh kegiatan digital. Semua kegiatan dari mulai mengawali hari sampai menutup hari pasti berkaitan dengan kegiatan digital. Contoh kecilnya saja, kini kita bisa mengupdate pada pukul berapa kita sudah bangun dan akan tidur lewat media sosial path. Adalagi contoh lain yaitu kita bisa berbagi informasi tentang kehilangan barang dan saling tukar pikiran di facebook. Kita bisa memamerkan karya fotografi melalui instagram. Bahkan, kita bisa micro blogging menggunakan twitter.

Anda yang gemar bermedia sosial pasti tidak akan asing dengan kegiatan tersebut. Itulah secuil gambaran tentang digital life. Sejatinya, digital life adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan internet dalam kehidupan kita sehari-hari. Saat ini kita tidak dapat hidup jauh-jauh dari gadget dan internet. Apabila koneksi internet anda lemot, pasti anda akan mulai menggerutu dan bahkan bisa sampai jengkel setengah mati.

Kehidupan digital inilah yang mulai mengarahkan kebangkitan era digitalisasi, semua-muanya akan berbentuk serba digital. Dalam KBBI, digitalisasi sendiri berarti proses pemberian atau pemakaian sistem digital. Contohnya pemakaian media sosial. Selain menggunakan media sosial, kini dalam hal melamar pekerjaan misalnya, bisa kita lakukan secara online (tersedia website untuk melamar pekerjaan), langkah-langkah tes dan interview pun dapat dilaksanakan secara online sehingga pelamar tidak perlu datang ke kantor.

Hal ini tentunya akan jauh menghemat biaya yang dikeluarkan oleh si pelamar, meskipun tetap ada plus minusnya. Lebih jauh lagi, dalam era digitalisasi kita sudah mengurangi penggunaan media cetak. Hampir semuanya dalam bentuk digital, misalnya koran, kini banyak jasa pemberi berita yang gencar mengelola website online dalam menyebarkan berita. Bagi anda yang masih kuliah, beberapa materi kuliah dari dosen bahkan buku serta jurnal, kini banyak yang berbentuk pdf.

Era digitalisasi di dunia bisnis kini kian banyak yang mulai bermunculan dan memberikan banyak peluang. Istilah baru pun muncul, yaitu pasar digital, dimana kegiatan jual beli berlangsung secara digital. Adapun pasar digital ini terdiri dari e-farming, e-banking, e-commerce, e-learning, e-government,e-tourisme, UKM digital, dan lain-lain. Dalam pasar digital kita juga dapat menggunakan peran media sosial dan internet itu sendiri dalam berbisnis. 

Kini ribuan orang tidak segan lagi untuk membuka lapak di media sosial pribadi mereka, entah itu di facebook, twitter, instagram, youtube, dan lain-lain. Mulai bermunculan juga website yang menjadi toko online dan mall yang melebarkan sayap mereka melalui website, sehingga mempermudah kegiatan jual beli. Kegiatan entrepreneurship dalam dunia digital memiliki sebutan tersendiri, yaitu digital entrepreneurship atau yang populer dengan digipreneur. 

Kini kegiatan digipreneur cenderung lekat dengan jiwa anak muda. Jiwa yang bergerak dinamis, efektif dan efisien, serta memiliki ide-ide kreatif dan brilian. Tak heran, kini mulai banyak bermunculan digipreneur muda. Beberapa contohnya yaitu Danny (founder dagelan), Marcella (founder Generasi 90-an), dan Nurfadli (founder tahilalats), yang pada 15 Oktober 2016 lalu mengunjungi Kota Yogyakarta dalam rangka Tebs Dagelan Goes To Campus.

Ketiga digipreneur muda tersebut saling berbagi ilmu tentang dunia digipreneur dan dibalik layar tokoh fenomenal "dagelan", komik "tahilalats", serta penikmat nostalgia "Generasi 90-an". Selama talkshow berlangsung, ketiganya berbagi tentang pengalaman mereka membangun usahanya. Dimulai dari Danny yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai bank kemudian memutuskan untuk membuka usaha baru di dunia kreatif.

Lain halnya dengan Danny, Nurfadli yang lulusan sarjana teknik sipil dengan hobi menggambar, menuangkan ide kreatifnya untuk membuat komik. Hingga terlahirlah komik fenomenal tahilalats yang digandrungi banyak orang. Marcella sendiri mulai membangun Generasi 90-an dari tugas akhirnya sebagai mahasiswa DKV.Pengalaman ketiganya dalam membangun usaha digipreneur terbilang tidak mudah. Ada banyak kendala dan halangan yang ditemui, tetapi dengan semangat pantang menyerah dan support dari orang-orang sekitar membuat mereka terus mengupayakan usaha tersebut. Hingga kemudian mereka menemukan peluang yang menjadikan usahanya dikenal banyak orang dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Pada bagian ini (red. pundi-pundi rupiah) sangat menggugah rasa penasaran penonton termasuk saya, bagaimana caranya memulai usaha dari kecil hingga usaha tersebut dapat meledak secara fenomenal. 

Nurfadli misalnya, berawal dari penggunaan media sosial pribadinya dalam menyebarkan komik-komik ciptaanya, kemudian banyak orang yang mengenali dan memfollownya serta memintanya untuk terus membuat komik tahilalats. Komik tahilalats ini dikenal sebagai komik yang aneh, absurd, dan butuh sedikit kerja otak untuk dapat memahami ceritanya. Kocaknya, hal ini diiyakan juga oleh Nurfadli, sang kreator. Nurfadli meyakini bahwa ide-ide kreatif absurd yang diciptakannya sangat berperan dalam meledaknya komik tahilalats dikalangan anak muda. Peluang inilah yang terus ditekuni oleh Nurfadli, sehingga komik tahilalats bisa menjadi salah satu usaha yang dikenal dalam dunia digipreneur.

Lain halnya dengan Danny, pemilihan kata dagelan sebagai usaha digitalnya dirasa sudah cocok melekat dengan budaya di Indonesia. Dagelan yang diciptakan Danny dikemas dalam bentuk komik. Berbeda dengan tahilalats, humor yang diangkat dagelan lebih manusiawi maksudnya tidak absurd dan tidak membutuhkan kerja otak untuk memahami ceritanya. Hal ini juga diamini oleh Danny sang kreator sekaligus sambil mentertawakan Nurfadli saat itu. Kini, bukan hanya komik yang digarap oleh Danny melainkan aplikasi dagelan yang menawarkan banyak pilihan hiburan seperti games dan dapat diunduh secara gratis diappstore dan playstore. Selain itu, melalui dagelan Danny juga ikut menyumbang penyediaan lapangan pekerjaan, kurang lebih ada 60-an karyawan yang bekerja didagelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun