Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Corner Day Expo, Menengok Perubahan di Ditjen Perbendaharaan

1 Juni 2016   14:53 Diperbarui: 2 Juni 2016   21:07 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ichiban, Kami nomor satu. Dokumentasi pribadi.

Segala hal yang ada di dunia ini pasti berubah, kecuali perubahan itu sendiri.

Sering sudah kita mendengar kalimat itu. Dan bila perubahan dibubuhkan kepada pemerintah, kerap kita menganggap remeh dan merasa perubahan yang dilakukan pemerintah hanya berupa seremonial, tidak pernah menyentuh titik permasalahan. Kita pesimis dan mencibir bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan birokrat hanya untuk kepentingan honor dan masuk kantong pribadi.

Mungkin dulu begitu. Sekarang tidak lagi.

Reformasi birokrasi yang dilakukan Kementerian Keuangan pada tahun 2007 misalnya telah mengimplementasikan balance scorecard, yang kemudian diikuti banyak Kementerian Lembaga yang lain. Dan kini, Kemenkeu telah menggongkan Transformasi Kelembagaan, atau bisa dikatakan reformasi jilid II dengan titik tekan menyempurnakan struktur dan metode kinerja demi memberikan pelayanan yang jauh lebih baik kepada publik.

Hal itu bukan sekadar nama. Program-program perubahan telah banyak dilakukan. Nah, Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan pada tahun 2016 ini juga memiliki 16 program perubahan. Keenam belas program ini ditampilkan pada Corner Day Expo minggu lalu di Ditjen Perbendaharaan.

Menjelang pembukaan Corner Day Expo (Dokumentasi pribadi)
Menjelang pembukaan Corner Day Expo (Dokumentasi pribadi)
Salah satu yang baru dilakukan itu adalah pemberian penghargaan bagi pegawai berprestasi. Hal ini senada dengan semangat Undang-Undang Aparatur Sipil Negara yang menganut sistem merit. Seorang pegawai yang berprestasi, memiliki kontribusi lebih bagi organisasi dapat memiliki perjalanan karir yang lebih baik. Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan pertama menerapkan ini dengan memberikan kemungkinan kenaikan pangkat, promosi ke Eselon IV tanpa seleksi, capacity building serta penghargaan non materiil lainnya sesuai dengan kadar dampak yang ditimbulkan si pegawai. 

Misalnya, ada cerita seorang pegawai yang dengan nyata melawan banjir untuk menyelamatkan server di salah satu kantor layak menerima penghargaan. Dan ada seorang pegawai lain yang menemukan metode kerja yang lebih efektif, menciptakan aplikasi yang digunakan secara menyeluruh, juga akan menerima penghargaan. Perbedaan dampak yang dihasilkan dari keduanya akan menentukan penghargaan apa yang akan diperoleh.

 Juga melanjutkan komitmen agar pembayaran gaji langsung ke rekening penerima, tahun ini Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan juga melakukan pengalihan gaji TNI setelah beberapa tahun lalu sukses mengalihkan gaji Polri menjadi lewat aplikasi. Dengan cepat, TNI langsung dapat menerima gajinya tanpa melalui proses yang berbelit-belit setiap bulannya. Program terealisasi 93%, 7% sisanya mengingat adanya keberadaan TNI yang berada di perbatasan yang tidak ada bank dan ATM.

Sesungguhnya suatu perubahan akan memicu perubahan yang lain. Dalam hal 7% ini misalnya, kemudian akan dilihat oleh bak sebagai customer mereka, dan mereka wajib menyediakan pelayanan. Berdirinya ATM di perbatasan wilayah Indonesia menjadi suatu tuntutan. Dan adanya kantor dan ATM menyiratkan hal lain yakni keniscayaan pembangunan di daerah tersebut.

Hal ini juga terlihat dari program Sertifikasi Bendahara. Sesuai amanat Presiden, bendahara perlu memiliki kualifikasi yang memadai untuk mengelola uang. Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan nantinya bekerja sama dengan BPPK akan mendidik para bendahara agar lulus. Di sini fungsi pendidikan itu akan berjalan, pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi tuntutan yang pada akhirnya akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia.

Di bidang pengelolaan kas, ada pula Treasury Dealing Room yang sejak beroperasi pertama kali pada akhir Februari lalu telah 13 kali melakukan penempatan uang. Bukan semata keuntungan yang diharapkan dan menjadi Pendapatan Negara Bukan Pajak. Selain itu, keikutsertaan pemerintah di pasar uang juga bisa dilihat sebagai cara pemerintah menjaga likuiditas pasar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun