Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rekening Bank dan Cerita-Cerita Kecil

4 Juli 2021   02:39 Diperbarui: 4 Juli 2021   02:39 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: UangIndonesia.com

Saya punya 3 rekening aktif. Tiga-tiganya bank BUMN. BNI, BRI, dan Bank Mandiri. Di antara tiga rekening itu, hanya BNI yang saya miliki sejak sekolah. Sisanya baru dibuat ketika bekerja.

Ya, sebagai PNS, rekening yang digunakan tentu harus bank BUMN. Pihak kepegawaian memberi tahu bahwa Gaji Induk dan Uang Makan akan dibayarkan ke BRI sedangkan tunjangan kinerja akan dibayar ke Bank Mandiri. Maka, 10 tahun lalu saya membuka rekening di Jakarta. Prosesnya sangat sederhana, nggak perlu surat keterangan domisili. Waktu itu cuku membawa nametag memang bekerja di Jakarta. Langsung jadi.

Meski jadi, sayangnya rekening tersebut belum langsung terisi. Statusku masih anak magang, istilahnya on job training (OJT) sembari menunggu SK CPNS. Berapa penghasilannya? 

Aku masih ingat betul waktu itu sebulan aku hanya dibayar 850 ribu.  Aku pikir hanya itu sampai kemudian ternyata ada uang makan yang dibayarkan sebesar, aku lupa antara 15 ribu atau 17 ribu per hari kerja. Jadilah aku hidup di Jakarta dengan penghasilan hanya tidak sampai 1,5 juta/bulan. Kos-kosan saja waktu itu untuk ukuran 2x2,5 meter, 600 ribu per bulan, di kawasan Kepu Dalam, Kemayoran.

Apa yang aku lakukan? Aku banyak menulis. Puisi dan cerpen kukirimkan ke berbagai media massa. Ikut berbagai lomba menulis juga. Lumayan dengan begitu sesekali aku bisa makan Gokana, bukan nasi sop yang ayamnya bagian kerongkongan melulu.

Kehidupan demikian kujalani kurang lebih 6 bulan lamanya sebelum SK pengangkatan CPNS. SK CPNS itu keluar bebarengan dengan SK Mutasi ke KPPN Sumbawa Besar. Di sana berbeda lagi. Gaji Induk tetap dibayarkan di BRI sedangkan tunjangan kinerja dibayarkan di BNI. Untungnya sudah punya.

Sampai sekarang aku masih setia dengan 3 bank itu saja. Berbagai pekerjaan sampingan biasanya meminta rekening BCA (aku nggak tahu kenapa pebisnis lebih suka BCA), tapi aku rela dipotong biaya transfer. Sebenarnya sih nggak setia-setia amat. Pernah aku mencoba mendaftar BCA juga, sudah mengunduh aplikasi mobilenya. Namun saat hendak memverifikasi dengan melakukan video call, gagal melulu. Berhari-hari menelepon tapi tak ada yang menyambut. Ya sudah, malas jadinya.

Nah, dari ketiga bank yang ada, bisa kubilang pelayanan yang paling baik itu Bank Mandiri. Kalau hilang ATM, tinggal datang ke bank persis di sebelah kantorku, bisa langsung dapat gantinya.

Paling ribet ya BRI. Keukeuh minta surat keterangan hilang dari kepolisian. Pernah aku sudah bawa surat keterangan hilang, sudah antre lebih dari 1 jam saat mau ngurus ATM baru, begitu sampai di CSO ditolak. ATM hanya bisa dibuat di Unit. Itu satpam kenapa nggak bilang dari awal ya kan? Soalnya pas baru masuk kan ditanya keperluannya.

Sama baru terjadi beberapa hari lalu, aku hendak mencairkan voucher dari Garuda. Datang ke BRI terdekat. Ambil nomor antrean lalu ditanya satpam keperluannya apa. Sudah saya jelaskan. Karena protokol kesehatan, yang masuk bank dibatasi, jadi saya menunggu lama di luar panas-panasan. Lebih dari 1 jam. Sampai antrean saya, masuk, duduk, lalu ditanya lagi. Baru diberi jawabannya kalau mau mencairkan voucher nggak bisa di sini. Duh!

Kenapa saya bilang Bank Mandiri lebih baik juga karena mudah sekali berutang di Bank Mandiri. Saya sudah dua kali mengambil pinjaman di Mandiri dengan bunga yang sangat rendah. Tidak sampai 6% per tahun. Tidak butuh syarat yang berbelit-belit, tidak menunggu lama. Langsung cair. Pinjaman yang pertama sudah lunas buat bangun rumah waktu itu. Pinjaman yang kedua baru berjalan setengah tahun.

Khas banget kan PNS yang tukang cicil. Wkwkwk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun