Kedua, manajemen waktu menjadi sangat penting. Pukul 07.30-16.00 (di luar jam istirahat) adalah waktu bekerja. Bangun sahur. Makan secukupnya, lalu mengaji sampai azan Subuh.Â
Setelah Subuh, kalau bisa ya olahraga terlebih dahulu. Naik sepeda. Waktu yang terbuang untuk perjalanan ke kantor (pulang-pergi) itulah yang dijadikan quality time bersama keluarga untuk jalan pagi bersama.Â
Bayangkan saja 3-4 jam biasanya saya bolak-balik Bogor-Jakarta. Sekarang selama itu pula saya bisa bermain dengan anak-anak dan berbagi peran dalam rumah tangga bersama istri. Jadi lebih produktif, bukan?
Ketiga, siapkan area kerja di rumah. Ya, siapkan sebuah meja dan kursi khusus untuk bekerja yang membuat kita bisa merasa nyaman bekerja. Siapkan pula sarana dan prasarana dukungan.Â
Misalnya, pastikan keberadaan jaringan internet. Gunakan pula pakaian kerja. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan kondisi psikologis dan menjaga mind set bahwa kita benar-benar sedang bekerja.
Kelima, jaga kesehatan dan pikiran agar selalu positif. Jangan malas berolahraga di rumah. Gerakkan badan, jangan lupa berjemur. Selalu minum vitamin dan makanan bergizi.Â
Isitrahat yang cukup. Hal itu menjadi hal paling penting, bahwa Pemerintah memberikan fleksibilitas adalah agar menyelamatkan sumber daya manusia Indonesia. Maka, kita harus menjaga kesehatan kita sebaik mungkin.
Seharusnya, kelima hal tersebut cukup membuat kita tetap produktif selayaknya kita bekerja di kantor. Namun bagiku, yang memiliki passion lain di luar pekerjaan, ada rasa tidak cukup. Malu pada tetangga yang membudidayakan ikan hias tadi. Aku harus bisa lebih produktif daripada waktu normal.
Bahkan ketika bekerja di kantor, kita punya latte time---waktu bersantai di tengah-tengah pekerjaan yang biasanya diisi dengan diskusi ringan antar sesama pegawai atau browsing membaca berita. Apalagi di rumah, ada waktu yang lebih banyak saat menunggu jeda antar rapat. Atau beban kerja yang biasanya dikerjakan untuk satu hari, karena di rumah, bisa jadi dikerjakan jadi lebih cepat.
Dalam waktu latte itulah aku kerap berusaha menambah kemampuanku. Aku mengikuti beberapa pelatihan mulai dari pelatihan menulis bersama Leila S. Chudori, mengikuti webinar-webinar terkait keuangan negara dan manajemen keuangan, hingga mengikuti les bahasa Inggris yang alhamdulillah semuanya gratis. Tidak mengeluarkan uang negara sepeser pun juga.