Ngabuburit menjadi Ngabuburead. Waktu menunggu berbuka puasa itu kuisi dengan berbagai aktivitas membaca. Kalau tidak membaca alquran, ya membaca buku, baik itu buku fiksi dan puisi, maupun buku-buku pengembangan diri.
Sejak dua tahun terakhir, aktivitas membacaku mulai beralih. Dari tadinya buku-buku fisik menjadi buku-buku digital. Hampir tidak ada lagi buku fisik yang kubeli kecuali buku karya teman sendiri sebagai bentuk apresiasi. Selebihnya, buku digital.
Tentu saja aku anti pembajakan buku. Termasuk pembajakan buku digital yang dalam format pdf dijual dan disebar begitu murah.
Kini, sudah banyak aplikasi berbayar yang menyediakan berbagai buku. Nah, berikut ini aplikasi-aplikasi baca favoritku saat ngabuburead.
Let's Read: Ayo Membaca
Let's Read: Ayo Membaca adalah sebuah aplikasi cerita bergambar yang diprakarsai oleh program Books for Asia, sebuah program donasi buku yang dikelola oleh the Asian Foundation.
Isi ceritanya memang menyasar pembaaca cilik. Cerita-ceritanya bergambar dan berwarna. Ada yang seperti dongeng. Ada yang cerita keseharian penuh hikmah. Let's Read juga berupaya untuk berfokus pada konten lokal dan bahasa daerah.
Kalau kamu punya anak balita, aku rekomendasikan untuk mengunduh aplikasi ini di Playstore. Ratusan cerita bisa dibaca secara gratis. Bukan bajakan. Dan kalau memang lebih nyaman membaca buku cetak, cerita-cerita di Let's Read boleh dicetak cuma-cuma juga lho. Ada fasilitas untuk mengunduh versi PDF-nya.
Ipusnas
Aplikasi milik Perpustakaan Nasional RI ini membuat kita baca buku, berbagi koleksi bacaan dan bersosialisasi secara bersamaan. Di mana pun, kapan pun dengan nyaman bersama setiap orang.
Besarnya hanya sekitar 25 MB, kita bisa mengunduhnya dari Playstore. Aplikasi ini kurekomendasikan karena tampilannya yang segar dan dibuat seperti media sosial pembaca buku.