Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Kita Bicarakan Tuna dan Tenggiri Hari Ini

17 April 2021   20:04 Diperbarui: 17 April 2021   20:11 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menu sahur atau pun buka di rumah, protein wajib ada dalam menu. Ikan menjadi yang paling favorit karena selain dapat memenuhi kebutuhan protein itu, ia bisa diolah menjadi berbagai menu.

Sejak kemarin, ada yang berasa kurang di lidahku. Sebagai orang Palembang sejati, kebiasaan ngirup cuka bersama pempek saat berbuka tentu sangat sulit dilepaskan. Biar dikata orang bakal kena maag, sensasinya tetap tiada tara. Karena itulah, aku bilang ke istriku, pengen berbuka dengan pempek. Beli di mana gitu. Tapi katanya, biarlah bikin sendiri. Oke.

Tadinya, kami berencana berbuka dengan mangut lele. Hanya saja, istriku kelupaan pesan ke warung di sebelah rumah. Jadinya kehabisan. Sementara kami masih merasa insecure bila harus ke pasar tradisional. Pandemi masih terasa menakutkan terlebih melihat orang-orang tidak peduli dengan tidak menerapkan protokol kesehatan. 

Kebetulan pula, salah satu tetanggaku berjualan ikan laut. Dia memang kerja di Kelautan dan Perikanan sehingga punya akses mendapatkan ikan-ikan laut segar. Istriku pesan tenggiri dan tuna. Masing-masing setengah kilogram.


Tadinya kupikir, tunanya yang bakal digulai. Tenggiri, seperti biasa, adalah bahan baku paling umum untuk pempek. Ternyata sebaliknya. Tenggirinya yang digulai. Tunanya jadi bahan dasar pempek.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Tidak ada yang spesial dari gulainya. Sama saja seperti kuah gulai pada umumnya. Gulai khas Minang. Bersantan dan agak pedas. Tapi rasanya sangat istimewa. Ini pertama kali aku makan tenggiri digulai. Ternyata tekstur ikannya sangat cocok digulai. Nikmat sekali.

Sementara untuk pempek, kami gunakan rumus 1:1 antara ikan dan tepung. Ikannya digiling lalu diadon dengan tepung. Setelah itu direbus hingga mengambang. Baru digoreng.

Sayangnya, setelah matang, kami baru menyadari ada yang kurang. Cuka yang kami simpan di kulkas (dibawa dari Palembang) ternyata sudah nggak ada. Kayaknya nggak sengaja terbuang pas bersihin kulkas sebelum Ramadan. Alamakjang!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun