Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Solilokui Ibu

15 November 2020   12:07 Diperbarui: 15 November 2020   12:17 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi itu jadi pelajaran berharga. Ketimbang terhanyut perasaan, ada sesuatu yang menjadi tujuan hidup. Membuat ibuku bangga pada diriku.

Pernah suatu saat, aku pergi ke tempat Bapak ditugaskan. Namanya Air Sugihan. Daerah perairan di Sumatera Selatan. Dulu, libur sekolah kenaikan kelas pernah sebulan. Jadi aku dan Ibu menemani bapak di sana selama aku liburan.

Pagi-pagi ibu mencuci baju di muara. Aku menemaninya. Berenang memakai baju pelampung. Tali pelampung itu diikatkan di sebuah batang kayu.

Asik aku mengapung, tak disadari tali itu terlepas. Aku sudah mulai terhanyut. Ibu yang sedang mencuci langsung berteriak panik melihatku terbawa arus. Untunglah hari itu aku bisa diselamatkan.

Pandemi membuatku tak bisa pulang ke Palembang saat lebaran lalu. Tapi Ibu memberi kejutan tiba-tiba datang satu bulan lalu.

Ibu sudah tua. Ya, tua secara harfiah. Ibu ke Bogor sekalian ingin mengobati kulitnya yang gatal-gatal tanpa tahu sebabnya yang jelas. Jadi dua harinaku cuti menemaninya melakukan terapi di pemandian air panas. Sekali ke Tirta Arsanta di Sentul. Kemudia di Tirta Sayaga di Ciseeng.

Saat tengah berendam itu, aku memintanya foto berdua. Entah kenapa ada keharuan luar biasa melihat sosok yang dulu selalu ada menemaniku ke mana-mana kini sudah berbeda. Namun, cintaku padanya selalu luar biasa. 

Padanya seluruh hormatku ada. Sebab kuyakini, bila kita sedemikian brengsek, tapi hidup kita baik-baik saja, ada doa ibu yang berperan di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun