Sejumlah warga marah, dan berdemo di Jakarta Garden City (JGC) Aeon Mall, Cakung, Jakarta Timur, pada hari ini. Para warga tersebut marah karena pihak Perum JGC dituding sebagai penyebab banjirnya permukiman warga. Warga meminta tindakan nyata dari Pihak Perum JGC untuk menghentikan dan membuang air mengalir ke perumahan warga. Warga mengajak pihak manajemen turun ke lokasi sumber banjir.
Kurang lebih 200-an warga turun. Mereka kemudian merasa kesal karena pihak manajemen belum bisa ditemukan untuk mediasi pada pagi hari. Karena itu, sempat terjadi perusakan di beberapa tempat. Sebelum kemudian pihak keamanan dari POLRI datang dan mengamankan suasana. Satu setengah jam kemudian, barulah pihak manajemen Perum JGC menemui perwakilan warga. Dalam kesempatan itu, pihak JGC menjelaskan waduk dan saluran irigasi yang ada di wilayah Perum JGC sudah diserahkan ke Pemprov DKI dan Suku Dinas Sumber Daya Air.Â
Akibat curah hujan yang tinggi, perumahan warga di sekitar mall, terutama warga Rw 06,Rw 07,Rw 10 dan Rw 09 terkena dampak banjir.Â
Sempat ada pihak-pihak yang menyebarkan isu bahwa akan ada penjarahan di Aeon Mall. Namun, klarifikasi pihak kepolisian mengatakan, tidak ada sedikit pun upaya penjarahan tersebut. Pusat perbelanjaan masih tetap buka dan berjalan normal.
Memang ada beberapa kerusakan yang ditimbulkan. Di antaranya pecahnya kaca toko dan tercabutnya beberapa palang/rambu dan pagar.
Warga sendiri sudah membubarkan diri. Hanya beberapa perwakilan warga yang masih berdialog dengan pihak Perum JGC sebagai pengembang. Pihak pengembang kemudian berjanji akan bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah penanganan banjir. Di antaranya dengan membuat selokan baru, melebarkan selokan yang sudah ada, dan menyiapkan pompa yang dapat berfungsi dengan baik. Namun, ia berharap warga tetap bersabar karena proses pembuatan sarana penanganan banjir butuh waktu.Â
Banjir di Jakarta terbukti bukan lagi hanya soal manusia dengan alam. Banjir juga bisa membuat konflik manusia dengan manusia. Semoga saja Pemerintah daerah setempat juga hadir untuk menjadi jembatan antara publik dan privat agar di kemudian hari kedua kepentingan tidak ada yang merasa dirugikan.