Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Begini Rasanya Lewat Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek yang Bergelombang

29 Desember 2019   13:08 Diperbarui: 29 Desember 2019   13:16 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan tol layang | Dok. Kumparan

Selasa lalu, aku berlibur ke Banyumas bersama keluargaku. Berangkat pagi hari dari Citayam, kami berkesempatan menjajal tol baru, jalan tol layang Jakarta Cikampek yang sempat viral itu.

Viral karena fotonya yang tampak begitu bergelombang. Sampai banyak cemooh datang mengatakan bahwa jalan layang itu nggak beres.

Aku justru penasaran apa iya begitu? Awalnya adikku yang menyetir tak mau lewat jalan tol baru itu. Ngeri katanya. Di atas dan sepanjang jalan tidak ada rest area.

Namun, begitu mau masuk tol Jakarta Cikampek kami akhirnya naik jalan tol layang tersebut. Sebabnya, Google Maps menunjukkan jalan di bawah alias jalan tol yang lama merah, alias macet banget.

Memang awalnya ngeri. Dari jauh tampak jalannya seperti kurva. Tampak bergelombang. Tapi tak separah yang terlihat di foto.

Mobil melaju dengan kecepatan 60-80 km per jam. Dan tidak disarankan lebih dari itu karena mobil yang kami naiki kecil. Begitu agak mengebut lebih, bodi mobil seperti terpantul-pantul. Bagi yang perutnya sensitif tentu bisa mudah muntah di sini.

Yang paling mengganggu adalah batas sambungan jalan. Belum rata. Ada sisi yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah. Akibatnya,  bikin nggak nyaman. Seperti menghadapi polisi tidur. Ya, apalagi jenis mobil kami, Etios Valco, kan cukup rendah dan sensitif terhadap jalan yang tidak rata.

Meskipun demikian, saya tidak menyesal melewati jalan ini. Jarak sejauh kurang lebih 48 km itu kami tempuh kurang dari 1 jam. Coba bayangkan kalau lewat bawah, berapa waktu yang bisa dihabiskan? Biasanya bisa sampai 2-3 jam baru bisa keluar dari Cikarang.

Perjalanan ke Banyumas tergolong sangat lancar hingga kami kemudian keluar di Pejagan. Biarlah setelah itu kami tidak bisa mengebut karena banyak truk yang sulit dipotong.

Dokpri
Dokpri

Buat kamu yang mau melewat jalan tol layang Jakarta Cikampek, perhatikan saja kecepatan. Jangan ngebut di jalan ini. Risikonya besar. Pembatas jalan tampak tidak terlalu kokoh. Kalau ada apa-apa bisa terlempar ke bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun