Aku terbangun,
Melihat matahari selalu menyinari runtuhnya malam,
menyongsong dunia pagi yang bermukim,
di antara pepohonan mangga berdiri kokoh di samping pagar berwarna hitam,
kupandangi kau tanpa sosok bayang putih yang menghadap bagian selatan;
mendatangi wajahmu yang kusam.
Memandangi cahayamu yang melebarkan kemurnian bagi alam,
mengantarkan pagiku yang berseri-seri di senyuman dunia beragam;
di ruang jendela membuka sirkulasi udara bagi kesejukan angin menembus dalam,
- celah-celah rumahmu.
Hai, matahariku...