Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Membongkar Pembodohan "Beli Property Tanpa Modal Tanpa Utang"

18 Juli 2013   13:14 Diperbarui: 16 Juni 2017   10:09 508868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah anda salah satu orang yang percaya bisa beli property tanpa modal dan tanpa hutang? Saya tidak percaya, tapi sekedar penasaran. Banyak buku (terutama karangan Cipto Junaedy) dan seminar (juga oleh Cipto Junaedy) yang membahas strategi bagaimana cara bisa memiliki property tanpa uang, tanpa modal dan tanpa utang ke bank. Karena rasa penasaran itulah, sewaktu ada acara seminar property oleh CJ, saya ingin ikut. Tapi, lha kok ujung-ujungnya disuruh bayar 3 juta? Mungkin, bagi sebagian orang, uang 3 juta tidak seberapa, tapi bagi saya itu jumlah yang lumayan banyak. Daripada habis untuk satu kali seminar, yang belum tentu isinya nanti bermanfaat dan bisa saya terapkan, lebih baik saya batalkan niat saya ikut seminar.

Pilihan kemudian jatuh untuk membeli buku karangan CJ. Sama juga dengan harga seminarnya, harga buku CJ tergolong lumayan mahal, 150 ribu untuk buku motivasi dan strategi "beli property tanpa modal tanpa utang". Sebelum beli bukunya, saya ingin mencari tahu lebih dulu, review dari buku tersebut. Sukurlah, setelah gugling kesana kemari, ada beberapa testimoni yang mengatakan kecewa pada isi buku tersebut. Bukannya berisi strategi penuh, isi buku sebagian besar didominasi testimonial (entah beneran atau hanya karangan) serta berbagai alasan yang mengajak pembaca untuk mengikuti seminarnya, dimana disana dijanjikan bakal diberi jurus-jurus sakti yang tidak terungkap dalam bukunya. Batal pula niat beli bukunya.

Tak putus asa, langkah terakhir saya adalah bertanya pada sang dewa Google. Apa benar ada cara untuk "beli property tanpa modal tanpa utang? Yang disajikan pertama oleh dewa gugel hanya berbagai blog yang isinya memuji kejeniusan CJ, serta beragam blog lain yang bertestimoni setelah mengikuti seminar CJ. Sampai halaman ke 5 mesin pencari gugel, akhirnya saya dapatkan informasi yang berharga dari sebuah forum.

Informasi tersebut mengabarkan, bahwa apa yang disajikan dalam seminar-seminar property, secara teori memang bisa, dan tidak ada salahnya. Tapi, secara praktek dan realistisnya, akan sangat sulit. Sebagai contoh: dalam seminar CJ, diajukan teori membeli (memiliki) property tanpa modal tanpa utang, dengan cara "media spot/advertising spot". Teori ini mengatakan, milikilah property dengan cara menawarkan pada perusahaan media untuk memasang titik iklan di lahan/area yang kita incar/kita inginkan. Ilustrasinya sebagai berikut:

1. Sebutlah ada properti A, berupa bangunan ruko 4 lantai, di daerah yang sangat strategis, ukuran tanah: 100m2, ukuran bangunan 400m2.

2. Ruko A ini dijual dengan harga katakanlah 5M.

3. Anda segera mencari info dan menawarkan perusahaan advertising yang mau pasang iklan billboard besar di depan ruko (nempel di dinding depan ruko)

Katakanlah anda berhasil mendapat kontrak dari firma advertising, pasang billboard di ruko A selama 20 tahun, nilai per tahun 200jt.

4. Anda menyewakan lantai 1 ruko untuk supermarket (minimart) nilai sewa 10 tahun seharga 80 juta per tahun.

5. Anda menyewakan lantai 2-4 untuk perkantoran. Masing-masing nilai sewanya 30 juta per tahun, selama masa kontrak 5 tahun juga misalnya.

Setelah dapat dan bisa terealisasi, mari dihitung pendapatannya:

Penghasilan dari billboard: 200 juta x 20 tahun = 4 Milyar

Sewa lantai 1 : 80 juta x 10 tahun = 800 juta

Sewa lantai 2,3&4 : 3 x 30 juta x 5 tahun = 450 juta

Total pendapatan:  Rp. 5.250.000.000

Ingat, harga ruko tadi 5 milyar.  Jadi intinya anda dapat ruko itu gratis kan? Malah masih ada sisa 250 juta (dengan mengabaikan biaya notaris, jual beli, renovasi, dll).

Logis? Sangat logis!, tapi, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

a. Yang jual ruko itu harus bener-benar bodoh. Dia tidak punya ide sama sekali mengenai potensi rukonya sendiri.

b. Anda harus mendapat firma advertising yang bodoh juga. Kenapa mau bayar mahal billboard kalo dia bisa beli ruko itu sendiri dengan selisih harga yang tipis.

c. Anda harus mampu menemukan 3 perusahaan yang relatif bodoh pula, mau sewa 1 lantai kantor dengan harga yang relatif tidak murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun