Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Exodus: Gods and Kings, Kisah Perjuangan Jenderal Musa yang Kontroversial

8 Maret 2015   23:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:58 5263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14258310441693125563

[caption id="attachment_354652" align="aligncenter" width="300" caption="sumber poster: albermohrer.com"][/caption]

Setiap kali Hollywood membuat film tentang hikayat seorang Nabi, pasti akan ada kontroversi-kontroversi yang muncul. Jalan cerita yang berbeda dengan hikayat yang termaktub dalam kitab suci, kadang membuat penonton tidak bisa menerima bahwa sosok Nabi yang dibenak mereka sudah tentu seorang yang suci dan bersih dari dosa, digambarkan oleh sutradara-sutradara Hollywood dengan seenaknya demi sebuah hiburan semata. Tak terkecuali dengan film Exodus: Gods And Kings.
Namun, film yang menceritakan sosok Musa, Nabi yang diimani oleh agama Yahudi, Kristen dan Islam ini bukanlah menceritakan hikayat kenabian Musa.  Film yang dibintangi oleh Christian Bale dan disutradarai oleh Ridley Scott ini lebih fokus pada cerita tentang perjuangan Jenderal Musa untuk memberontak dan membebaskan bangsanya (Yahudi/Bani Israel) dari kekejaman perbudakan bangsa Mesir yang dipimpin oleh Ramses II (menurut penelitian  oleh ilmuwan Barat, Firaun yang memimpin Mesir saat eksodus Nabi Musa dan Bani Israel adalah Ramses II).
Mengapa penulis menyebut Jenderal, dan bukan Nabi Musa? Pertama, film ini dibuka dengan kisah saat Musa yang saat itu masih berstatus sebagai anak angkat Firaun Seti (ayah dari Ramses II) berangkat perang untuk menghadapi bangsa Het, bersama saudara angkatnya Ramses II. Kedua, dalam film ini ada sebuah adegan percakapan Musa dengan Tuhannya, dimana Musa bahkan dipanggil dengan sebutan "Jenderal". Ketiga, film ini lebih banyak bercerita tentang perjuangan Musa saat memimpin kaumnya memberontak terhadap kepemimpinan Ramses II yang dinilai sewenang-wenang dan kejam.
Sebagaimana lazimnya film tentang sosok Nabi yang kadang isinya tak sesuai dengan yang sudah termaktub dalam kitab suci, begitu pula dengan film Exodus ini. Kontroversi yang pertama adalah tentang keluarga Musa. Diceritakan, setelah ketahuan membunuh 2 prajurit Mesir, Musa pun diusir oleh Ramses II, saudara angkatnya yang menjadi raja menggantikan Seti. Dalam masa pengusiran tersebut, sampailah Musa di sebuah perkampungan di seberang Laut Merah, yang mana di kampung tersebut Musa bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Zipporah, yang akhirnya dinikahi oleh Musa. Dari pernikahannya dengan Zipporah, Musa dianugrahi seorang anak bernama Gershom. Dalam hikayat Nabi Musa di Agama Islam, penulis sampai saat ini belum pernah mendengar cerita tentang istri dan anak Nabi Musa.
Kontroversi yang kedua adalah tentang peristiwa puncak menyebrangnya bangsa Yahudi melewati Laut Merah. Dalam hikayat Nabi Musa yang penulis ketahui, setelah mencapai tepi Laut Merah, Musa kemudian memukulkan tongkatnya ke laut, hingga kemudian Laut Merah terbelah dan membentuk sebuah jalan yang bisa dilalui bangsa Yahudi untuk menghindari kejaran Ramses dan tentara Mesir. Namun, di film Exodus, hikayat tersebut diabaikan begitu saja. Bagaimana film ini menggambarkan penyebrangan bangsa Yahudi melewati tengah Laut Merah, silahkan anda tonton sendiri.
Kontroversi ketiga adalah tentang nasib Firaun alias Ramses II. Dalam kitab suci, sudah pasti diceritakan Firaun mati tenggelam di dasar Laut Merah saat dia dan tentaranya mengejar Musa. Namun, lagi-lagi film ini mengabaikan hikayat kitab suci. Di film Exodus, Ramses II ternyata tidak mati tenggelam. Bagaimana bisa? Sekali lagi, silahkan anda tonton sendiri.
Kontroversi keempat adalah tentang putra Ramses II. Dalam film Exodus, putra Ramses II yang masih bayi mati ketika Tuhan "mengutuk" bangsa Mesir dengan mematikan semua anak-anak, kecuali anak-anak Yahudi yang sudah diberi tanda oleh Musa. Dalam penemuan ilmiah berdasarkan artefak-artefak, diketahui Ramses II (1279 SM – 1213 SM) mempunyai seorang putra yang akhirnya menjadi Firaun, yang bergelar Merneptah (1213 SM – 1203 SM).
Terlepas dari semua kontroversi yang melenceng dari sejarah maupun hikayat di kitab suci, film ini layak ditonton, terutama sebagai hiburan semata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun