Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Alasan Utama Anak-anak Tidak Suka Membaca

15 Desember 2021   07:19 Diperbarui: 15 Desember 2021   14:30 2318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masalah utama rendahnya minat baca pada anak-anak bukan pada minimnya ketersediaan bahan bacaan untuk anak-anak (unsplash.com/Gabriel Tovar)

Banyak orangtua menganggap keterampilan membaca hanya dibutuhkan anak-anak agar mereka tidak ketinggalan dalam pelajaran sekolah. 

Sedikit sekali orangtua yang menyadari pentingnya minat baca anak-anak, seiring dengan manfaat penting aktivitas membaca bagi kesehatan mental dan otak kita.

Itu sebabnya, mereka menyerahkan sepenuhnya kegiatan membaca anak-anak pada sekolah. Maka, jangan heran apabila tingkat literasi bangsa kita sangat rendah. 

Lagipula, pada prinsipnya sekolah harus difungsikan sebagai tempat untuk menimba ilmu, bukan tempat untuk menumbuhkan minat baca.

Tidak sedikit pegiat literasi yang mengatakan akar penyebab rendahnya minat baca pada anak adalah minimnya ketersediaan bahan bacaan untuk anak-anak. 

Kalaupun ada, harganya juga sedikit mahal dan tidak terjangkau oleh kebanyakan masyarakat kita, terutama mereka yang tinggal di wilayah-wilayah pelosok.

Sebenarnya bukan itu. Masalah utama rendahnya minat baca pada anak-anak bukan pada minimnya ketersediaan bahan bacaan. 

Bahkan seandainya kita bisa menyediakan bahan bacaan itu pun, belum tentu minat baca anak-anak ikut meningkat.

Pada dasarnya, semenjak anak-anak mengenal huruf dan bisa membaca susunan huruf yang membentuk kata dan kalimat, anak-anak suka membaca. Naluri alamiahnya menuntun anak-anak untuk membaca tulisan apa pun yang bisa dibacanya. Bagi anak-anak, keterampilan membaca yang baru mereka dapatkan adalah pengalaman baru dan mereka ingin merasakan sensasi pengalaman tersebut dengan membaca.

Anak sulung saya dulu sudah bisa membaca saat masih berusia 3 tahun. Semenjak itu, dia membaca tulisan apa pun yang tertangkap matanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun