Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menjadi Guru yang Baik Melalui Teladan Nabi Muhammad SAW

25 November 2021   07:00 Diperbarui: 25 November 2021   10:43 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru yang baik menciptakan lingkungan bagi siswa untuk memanfaatkan pengetahuan, kekuatan, dan bakat mereka (Dokumentasi pribadi)

Bagaimana caranya menerapkan teladan ini ke dalam sistem pendidikan modern saat ini?

Guru yang baik memberikan kesempatan yang sama kepada setiap siswa di kelasnya. Guru yang baik membuang asumsi yang mungkin terkait dengan jenis kelamin, ras, status sosial ekonomi bahkan bahasa. Guru yang baik harus bisa melihat dan memahami bahwa setiap siswa memulai pembelajaran dengan pikiran bersih untuk diisi dengan pengetahuan-pengetahuan yang baru.

Di kelas TK yang saya asuh, beberapa anak sudah cukup lancar dalam membaca huruf hijaiyah, dan sudah cukup kuat hafalannya. Meski begitu, dalam memberikan materi pelajaran, saya selalu memulainya dari awal. Saya selalu menekankan pada diri sendiri, bahwa setiap siswa di dalam kelas saya harus mendapat perlakuan yang adil.

"Anak-anak, kita menghafal surat An-Naas ya. Supaya yang belum hafal bisa cepat hafal, dan yang sudah hafal tidak lupa hafalannya," begitulah yang saya sampaikan kepada anak-anak.

Komunikasi yang Jelas, Metodis dan Tidak Ambigu

Semenjak TK hingga kuliah, saya menemukan berbagai model guru dalam hal berbicara dan menjelaskan materi pelajaran kepada siswa di kelas. Ada guru yang suaranya lantang dan jelas, banyak pula yang suaranya pelan hingga nyaris seperti berbisik. 

Ada yang berbicara dengan perlahan, ada yang berbicara dengan begitu cepat sehingga hampir tidak mungkin bagi siswa untuk memahami apa yang disampaikan guru tersebut.

Komunikasi yang baik adalah faktor utama dalam sistem pendidikan. Sayangnya saat ini, sebagian besar pendidik memilih untuk menjejalkan sebanyak mungkin informasi ke dalam setiap pelajaran.

Nabi Muhammad SAW sangat metodis dalam metode pengajarannya dan tidak pernah terburu-buru dalam pelajarannya. Menurut Aisyah, Nabi Muhammad:

...berbicara sedemikian rupa sehingga jika seseorang menghitung kata-katanya, kata-katanya dapat dihitung. (HR Bukhari)

Nabi Muhammad SAW juga, menurut para sahabat, akan mengulangi kata-katanya tiga kali. Kata-kata yang dia ucapkan dan pelajaran yang dia sampaikan tidak ambigu, yang membantu para siswa Islam saat itu unggul dalam menyempurnakan iman mereka dan memasukkan Al Quran ke dalam hati mereka.

Kesempurnaan sabda Nabi Muhammad SAW memang disengaja sebagai sarana untuk benar-benar mengantarkan pesan kepada setiap muridnya melalui pengulangan, yang merupakan sarana pembelajaran yang sangat baik. Inilah yang dinamakan metode Talaqqi: Guru mengucapkan dengan mengulang-ulang dan murid menirukannya secara berulang pula.

Sabar Melewati Berbagai Kesulitan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun