Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belajar "Caring Leadership" Lewat Buku "Segelas Kopi dan Segudang Cerita Karier"

20 Oktober 2021   10:04 Diperbarui: 21 Oktober 2021   20:01 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendengarkan secara aktif dapat membuat kita menjadi pemimpin yang lebih baik (unsplash.com/Mimi Thian)

Ada ungkapan yang cukup terkenal di kalangan para pekerja: Karyawan tidak keluar dari pekerjaannya, karyawan berhenti bekerja dari pemimpin mereka.

Ungkapan yang mendekati kebenaran, karena salah satu alasan utama karyawan berhenti dari pekerjaannya adalah suasana atau lingkungan kerja yang toksik karena kepemimpinan yang tidak baik. Lingkungan kerja yang hebat memiliki pemimpin hebat yang fokus pada orang, bukan hanya keuntungan atau produktivitas.

Caring Leadership, Model Kepemimpinan Abad ke-21

Kepemimpinan abad ke-21 mengharuskan para pemimpin untuk membangun hubungan emosional dengan karyawan mereka. CEO sebuah perusahaan mungkin brilian, karyawannya mungkin hebat untuk diajak bekerja sama, dan pekerjaan yang dilakukannya mungkin memiliki tujuan yang berharga. Tetapi jika para pemimpinnya tidak mudah membangun hubungan emosional dengan karyawan, ada kemungkinan besar lingkungan kerja di perusahaan itu tidak sehat.

Definisi pemimpin yang dapat membangun hubungan emosional  mengacu pada pemimpin yang menghormati, peduli, penuh perhatian, dan efektif sebagai komunikator. Inilah yang dinamakan Caring Leadership. Seorang pemimpin yang baik dan bisa menjadi teladan bagi karyawannya adalah pemimpin yang menunjukkan bahwa mereka peduli dengan karyawan apa adanya sebagai manusia, bukan hanya untuk pekerjaan yang mereka lakukan.

Dalam beberapa hal, seorang pemimpin yang baik juga harus dapat menjadi orang tua yang baik. Orang tua yang baik tidak bisa melepaskan perannya sebagai guru, pelatih, motivator, pendisiplin, dan pemandu perilaku yang tepat. Ketika pemimpin tidak memiliki sifat-sifat ini, sangat sulit bagi karyawan untuk bahagia di tempat kerja mereka.

Model Caring Leadership inilah yang diterapkan Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Indonesia selama karir kepemimpinannya. Melalui buku Segelas Kopi dan Segudang Cerita Karier, Elin Waty berbagi cerita inspirasi bagaimana menerapkan model kepemimpinan Caring Leadership di perusahaannya.

Inspirasi dari Buku Segelas Kopi dan Segudang Cerita Karier

Buku Segelas Kopi dan Segudang Cerita Karier ini ditulis sendiri oleh Elin Waty. Menurut Elin Waty, sejak lama dia memang memiliki keinginan untuk menulis buku.

"Menulis membantu saya mengurai perasaan dan gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Kegiatan menulis saya rasakan sangat bermanfaat sebagai bagian dari healing therapy, khususnya di tengah tekanan selama masa pandemi," kata Elin Waty dalam acara Peluncuran Buku Segelas Kopi Segudang Cerita Karir yang dikemas dalam acara webinar pada Rabu, 29 September 2021.

Selain sebagai healing therapy, Elin Waty berharap bisa menularkan semangat untuk bangkit melalui cerita ringan yang bisa dibaca banyak orang. Memang, buku self-development ini dikemas dalam bentuk cerita ringan. Melalui 20 cerita pendek seputar pengalaman nyata Elin Waty berbicara dari hati ke hati dengan beberapa karyawannya, pembaca akan menemui banyak kisah inspiratif yang relevan dengan kehidupan masa kini, terutama terkait dengan pengembangan karir.

Seperti dalam cerita Atasan Anda Bukan Cenayang. Cerita ini menjadi pembuka dari buku setebal 115 halaman ini. Dalam cerita Atasan Anda Bukan Cenayang, Elin Waty menceritakan permasalahan klasik yang sering dialami para karyawan: ingin promosi tapi memendam keinginannya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun