Frasa He's Coming Home mewarnai berita kepindahan Cristiano Ronaldo dari Juventus ke Manchester United. Setelah Lebih dari satu dekade meninggalkan rumah yang pernah membesarkan bakat dan namanya, Ronaldo akhirnya kembali ke stadion Old Trafford.Â
Dari United kembali ke United
Sebelumnya, Ronaldo menolak untuk memperpanjang kontraknya di Juventus. Saga kepindahan Ronaldo pun langsung mencuat, dan jelas ini bukan perkara mudah bagi Ronaldo sendiri.
Pindah ke City akan membuat seluruh basis penggemarnya, terutama di Manchester United akan gelisah. Ronaldo tentu tak ingin dirinya mengakhiri karir dengan cap sebagai pengkhianat, yang akan membuat dirinya dibenci seumur hidup oleh fans United.
Perpindahan ke Paris Saint-Germain, di mana sudah ada pesaing abadinya Lionel Messi dan calon bintang sepakbola masa depan Kylian Mbappe masih duduk di bangku cadangan, juga tidak memungkinkan. Sangat tidak menarik melihat sentralisasi kekuasaan sepakbola semacam itu.
Maka, satu-satunya pilihan tersisa yang dimiliki Ronaldo adalah kembali ke pelukan Old Trafford. Kepindahan ke Manchester United ini setidaknya menawarkan lingkungan yang akrab di mana pemain berusia 36 tahun itu dapat mengakhiri karir cemerlangnya di Eropa.
Manchester United Memulangkan Ronaldo untuk Strategi Bisnis
Di MU, Ronaldo akan bernostalgia dengan mantan rekan satu tim yang kini jadi manajer sekaligus pelatihnya, Ole Gunnar Solksjaer. Di MU, Ronaldo juga akan bernostalgia dengan rekannya di timnas Portugal, Bruno Fernandes dan mantan rekannya di Real Madrid, Raphael Varane.
Dari sisi strategi permainan, kembalinya Ronaldo ke MU juga akan membuat Solksjaer harus memutar otak. Skuad MU saat ini sudah penuh dengan pemain bertipikal penyerang. Ada Marcus Rashford, Anthony Martial,Jonathan Greenwood, dan penyerang muda yang baru bergabung, Jadon Sancho. Jangan lupakan pula Edinson Cavani yang saat ini malah memakai nomor punggung ikonik 7 yang sebelumnya sudah terlanjur identik dengan nama Ronaldo.
Itu sebabnya, banyak yang memprediksi kembalinya Ronaldo ke Old Trafford tak lebih dari strategi bisnis, bukan strategi permainan sepakbola di lapangan. Keputusan manajemen Manchester United untuk memulangkan Ronaldo langsung membuahkan hasil instan dari sisi bisnis mereka. Saham Manchester United terkatrol naik 8 persen. Artinya, kepulangan Ronaldo membawa dana segar tak kurang dari 250 juta dolar dalam bentuk saham!
Dengan usia yang sudah memasuki masa non produktif, pulangnya Ronaldo diyakini tidak akan membawa banyak perubahan dalam strategi permainan Manchester United. Ronaldo memang masih cukup tajam, tapi eranya sudah lewat. Puncak permainannya sudah lama ia habiskan bersama Real Madrid, Juventus dan timnas Portugal.Â
Nostalgia dan Romantisme Ronaldo di Manchester United
Sulit rasanya untuk memisahkan nostalgia dan romantisme dari sepakbola. Begitu pula dengan saga kepulangan Ronaldo ke Manchester United. Jutaan fans MU kini tengah berharap Cristiano Ronaldo bisa mengulang sukses sebagaimana yang pernah ia lakukan saat membawa MU meraih double winner, juara Liga Inggris dan Juara Liga Champions musim kompetisi 2007/2008.