Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kisah di Balik Terciptanya Lagu "Bagimu Negeri"

16 Agustus 2021   07:18 Diperbarui: 16 Agustus 2021   07:21 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aslinya, lirik di baris terakhir lagu Bagimu Negeri tidak seperti yang biasa kita dengarkan sekarang ini (ilustrasi diolah pribadi)

Melalui lagu, jiwa dan semangat kita bisa tergugah. Melalui lagu pula, patriotisme bisa muncul. Tak salah apabila pada masa sebelum kemerdekaan, Bung Karno sering meminta seniman-seniman musik tanah air untuk menciptakan lagu yang bisa menumbuhkan semangat patriotisme rakyat. 

Salah satu seniman yang diminta Bung Karno menggubah lagu khusus untuk menggelorakan semangat juang dan nasionalisme rakyat Indonesia adalah Raden Kusbini.

Dari Musik Keroncong ke Pencipta Lagu Nasional

Sejatinya, Kusbini adalah seniman musik keroncong. Seniman kelahiran Mojokerta, Jawa Timur ini merupakan tokoh utama musik keroncong Indonesia pada era Keroncong Abadi (1920-1960) bersama Gesang, Annie Landaow dan S. Abdoellah. 

Awal mula Kusbini terjun ke dunia lagu perjuangan dan menjadi komponis lagu-lagu kebangsaan Indonesia terjadi ketika dirinya bertemu dengan Bung Karno pada 1942. 

Ketika itu, pemerintah pendudukan Jepang yang baru saja masuk ke Indonesia tengah melakukan propaganda agar rakyat Indonesia dapat menganggap mereka sebagai Saudara Tua.

Bung Karno, yang ketika itu menjadi pengurus PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) meminta beberapa seniman musik untuk menggubah lagu-lagu kebangsaan yang bisa menumbuhkan semangat patriotisme dan menandingi propaganda Jepang. 

Bersama beberapa seniman dan komposer lain seperti C. Simanjuntak, Ismail Marzuki, L. Manik dan lainnya, Kusbini menyanggupi permintaan Bung Karno.

Selang beberapa waktu, Kusbini menyerahkan lagu gubahannya yang berjudul Bagimu Negeri ke Bung Karno di kantor PUTERA. Meski di dalam darahnya mengalir seni musik keroncong, tapi lagu Bagimu Negeri ini tidak bergenre keroncong. Kusbini ingin lagu yang bisa menggugah semangat patriotisme ini bisa dinikmati semua kalangan rakyat Indonesia. 

Kemarahan Bung Karno Ketika Mendengar Lirik Lagu Bagimu Negeri

Ketika lagu ini diperdengarkan, Bung Karno nampak menikmati dan mencerna lagu itu. Hingga baris ketiga pun, Bung Karno masih mengangguk-angguk. Namun ketika sampai di baris terakhir, Bung Karno menyemprot Kusbini.
"Kon ojo dadi seniman tolol, Kus!" ("Kamu jangan jadi seniman tolol Kus!").

Apa sebab Bung Karno marah sewaktu mendengarkan lirik baris terakhir lagu Padamu Negeri?

Aslinya, lirik di baris terakhir lagu Bagimu Negeri tidak seperti yang biasa kita dengarkan sekarang ini. Sebelum berbunyi "Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami", lirik pada baris keempat yang diperdengarkan Kusbini kepada Bung Karno berbunyi "Bagimu Negeri Indonesia Raya!"

Bung Karno sadar, telinga para pejabat militer Jepang di Indonesia sangat responsif dan reaktif terhadap segala bentuk kalimat propaganda yang dianggap bisa memprovokasi semangat pemuda Indonesia untuk melawan Jepang. Bung Karno menganggap frasa Indonesia Raya menunjukkan keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka. Hal ini tentu tidak diinginkan pemerintah penjajah Jepang. 

Bung Karno lalu meminta Kusbini mengubah lirik lagu itu, menyamarkan tekad bangsa yang ingin merdeka dan dengan tetap memasukkan unsur nasionalisme dan patriotisme bangsa. 

Pesan Kemerdekaan yang Tersamarkan dalam Lirik Lagu Bagimu Negeri

Akhirnya Kusbini mengganti baris keempat lagu "Bagimu Negeri Indonesia Raya" menjadi "Bagimu Negeri, Jiwa Raga Kami" agar lebih tersamarkan maknanya, namun esensi dari lagu itu sebagai penggelora semangat kebangkitan pemuda, masih bisa dirasakan. 

Belakangan menurut penuturan Sapta Kuswara, putra ketujuh Kusbini, berdasarkan catatan yang ditinggalkan Kusbini lirik Negeri di baris ke empat itu sebenarnya bukan Negeri tapi Negri yang merupakan kode, pesan tersamarkan dari singkatan Negara Republik Indonesia. Bila diucapkan dan dinyanyikan, tidak terdengar perbedaannya. Tetapi semangat kemerdekaan dan keinginan menjadi bangsa yang mandiri tetap terasa.

Lagu Bagimu Negeri kemudian dinyanyikan secara resmi pertama kalinya oleh Ibu Sud. Setelah ramai diperdengarkan dan akrab di telinga rakyat, Jepang merasa curiga dengan lirik lagu tersebut. Kusbini pun diinterogasi oleh Sendenbu, Departemen Propaganda Jepang.

Pihak Jepang menanyakan maksud dari kata Negri, dan dengan diplomatis Kusbini menjawab Negri yang dimaksud tak lain adalah negara Jepang. Padahal kata itu bersayap dan memiliki pesan tersamarkan sebagai Negara Republik Indonesia.

Pada 1960, lagu Bagimu Negeri ditetapkan sebagai lagu nasional. Delapan belas tahun kemudian, timbul polemik luas seputar lagu tersebut. Kusbini digugat oleh J. Semadi yang mengaku sebagai pencipta lagu Padamu Negeri. 

Setelah melalui berbagai persidangan, Kusbini akhirnya memenangkan kasus gugatan tersebut. Lagu Bagimu Negeri selamanya disematkan dengan nama R. Kusbini sebagai penciptanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun