Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Mengapa Masih Pakai Baliho jika Sudah Ada Media Digital?

5 Agustus 2021   07:33 Diperbarui: 13 Agustus 2021   08:51 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi spanduk atau baliho yang dipasang di tiang listrik. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Selain itu, tingkat penyampaian iklannya juga lebih terukur karena ada hitungan statistik dan parameter yang pasti.

 Dengan iklan digital, kita bisa menentukan sendiri target pemirsa yang kita inginkan secara profiling. Berdasarkan gender, penghasilan, pendidikan hingga geografis.

Sayangnya, sekalipun zaman sudah terdigitalisasi sedemikian rupa, masih banyak yang terjebak pemikiran sempit, sesempit ruang iklan baliho. 

Mereka beranggapan dengan menyebar iklan baliho di mana-mana, masyarakat akan familiar dengan wajahnya dan simpati dengan profil mereka.

Iklan baliho memiliki keterbatasan ruang untuk berkreasi, baik dari segi ukuran maupun keterjangkauan (infopublik.id)
Iklan baliho memiliki keterbatasan ruang untuk berkreasi, baik dari segi ukuran maupun keterjangkauan (infopublik.id)

Tak hanya pola pemasaran diri yang sudah kuno, narasi pemasarannya pun sangat standar. Kebanyakan iklan baliho yang tujuannya personal branding hanya berisi slogan-slogan slogan normatif dan "omong kosong" bahasa manis yang memuakkan.

Bila iklan-iklan semacam ini dipasang di wilayah pedesaan atau pinggiran kota, masih bisa dimaklumi karena masyarakat desa dan wilayah pinggiran belum sekritis masyarakat kota. 

Tapi bila iklan personal branding dengan memakai baliho ini dipasang di kota dengan target masyarakat kota, itu sama saja dengan membakar biaya pemasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun