Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Krisis Covid-19 Menguji Nilai Kemanusiaan dan Persatuan Kita

15 Juli 2021   07:58 Diperbarui: 15 Juli 2021   08:05 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krisis Covid-19 yang belum ada tanda-tanda kapan berakhirnya merupakan ujian bagi nilai kemanusiaan kita semua (ilustrasi: shutterstock)

Setelah melapor kepada ketua RT bahwa kami sekeluarga melakukan isolasi mandiri, berbagai bantuan datang dari saudara, tetangga dan teman-teman kami. Setiap hari, hampir selalu ada kurir yang datang mengantarkan paket makanan dari teman-teman. Ada tetangga di gang sebelah yang mengantar sayuran matang lengkap dengan lauk-pauknya setiap hari. Sementara ibu-ibu PKK memberi bantuan paket sembako lengkap.

Karena merasa sudah terlalu banyak dan takut mubazir, bantuan dari saudara, tetangga dan teman-teman kami ini sebagian kami berikan ke beberapa tetangga yang kami tahu lebih membutuhkannya daripada kami. Akibat PPKM selama pandemi Covid-19, penghasilan mereka menurun drastis sementara asap dapur harus tetap mengepul. 

Krisis Covid-19 Ujian dari Allah Agar Kita Kembali Mengingat-Nya

Krisis Covid-19 yang belum ada tanda-tanda kapan berakhirnya merupakan ujian bagi nilai kemanusiaan kita semua. Tidak ada masyarakat yang tidak terdampak pandemi.

Sebagai umat Islam, kita meyakini pandemi Covid-19 merupakan ujian dari Allah. Benar ini merupakan musibah. Tapi kata "musibah" sendiri, bersama kata "fitnah" dan "bala" digunakan Al-Quran untuk menunjukkan arti "ujian".

Ujian tidak selalu membawa konotasi negatif secara keseluruhan. Anak-anak dan harta bisa menjadi ujian. Kesehatan, masa muda dan waktu luang juga bisa menjadi ujian.

Itu sebabnya, penting bagi kita umat Islam untuk bisa memahami bahwa ujian Allah datang dalam berbagai bentuk, namun tujuannya sama: agar manusia mengingat Allah, berbalik kepada-Nya dalam pertobatan dan juga sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Dengan mengingat hal ini, kita akan yakin bahwa Allah mampu melimpahkan manfaat cobaan yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan 'Inna lillahi wa innaa ilaihi raajiuun'.

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS Al-Baqarah, 2: 155-157).

Mari Bersatu Sebagai Sesama Manusia

Pandemi Covid-19 yang terus berkelanjutan adalah ujian yang diberikan Allah kepada kita agar kita kembali kepada-Nya, selalu mengingat-Nya dan melakukan sebanyak mungkin amal kebaikan dalam hidup kita. Demikian pula Allah memberikan ujian ini kepada kita agar kita dapat bersatu sebagai manusia dan saling membantu.

Kita semua hanyalah makhluk ciptaan-Nya yang memiliki pandangan terbatas. Kita hanya hamba Allah s.w.t yang tidak memiliki kemampuan untuk menentukan arah sesuatu atau pandangan ke depan untuk melihat alasan di balik suatu peristiwa tertentu.

Di masa-masa sulit ini, tidak hanya nilai kebajikan dan kemanusiaan kita yang diuji. Persatuan dan kesatuan kita, baik sebagai sesama muslim maupun sebagai manusia juga mendapat ujian. Bersikap baik, suka menolong, dan peduli akan sangat membantu kita menuju keridhaan Allah.

Nilai-nilai inilah yang akan menempatkan kita  dalam cahaya yang baik sebagai panutan terhadap yang lain tentang cara hidup yang harus dijalani. Dalam hal ini, kita sebagai umat Islam harus menciptakan ruang dan kesempatan untuk menyebarkan sifat rahmah yang sangat dijunjung tinggi oleh Islam. Karena Islam adalah agama Rahmatan lil alamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun